Opini & Editorial 16 Jun 2025, 16:56

Kolom Tokoh: Strategi Ketahanan Pangan Nasional - Perspektif dari Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman

Kolom Tokoh: Strategi Ketahanan Pangan Nasional - Perspektif dari Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi global, ketahan...

Kolom Tokoh: Strategi Ketahanan Pangan Nasional - Perspektif dari Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi global, ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia. Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, seorang ahli pertanian terkemuka, menyoroti perlunya strategi komprehensif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam wawancara eksklusif, Amran Sulaiman memaparkan pentingnya diversifikasi sumber pangan, penerapan inovasi teknologi, dan penguatan peran petani.

"Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan beras. Kita harus berani mendiversifikasi sumber pangan, mengembangkan komoditas lokal seperti jagung, sagu, dan umbi-umbian," ujar Amran Sulaiman. Ia menekankan bahwa ketergantungan berlebihan pada satu jenis komoditas membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga dan gangguan produksi akibat perubahan iklim.

Amran Sulaiman juga menyoroti peran penting inovasi teknologi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. "Teknologi seperti bibit unggul, sistem irigasi modern, dan aplikasi digital untuk pertanian dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan efisiensi," jelasnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian yang tepat guna.

Selain diversifikasi dan teknologi, Amran Sulaiman menekankan pentingnya penguatan peran petani. "Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Kita harus memberikan mereka akses ke modal, pelatihan, dan pasar yang adil," tegasnya. Ia menyarankan agar pemerintah memperkuat program-program pemberdayaan petani, seperti subsidi pupuk, bantuan alat pertanian, dan pelatihan keterampilan.

Dalam konteks perubahan iklim, Amran Sulaiman mengingatkan tentang pentingnya adaptasi dan mitigasi. "Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi pertanian. Kita harus mengembangkan sistem pertanian yang tahan terhadap kekeringan, banjir, dan serangan hama penyakit," katanya. Ia juga mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kelestarian lingkungan.

Amran Sulaiman juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. "Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan sistem pangan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif," ujarnya.

Untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, Amran Sulaiman merekomendasikan beberapa langkah konkret, antara lain:

  • Meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan pertanian.
  • Memperkuat infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan, dan fasilitas penyimpanan.
  • Mendorong pengembangan industri pengolahan pangan lokal.
  • Meningkatkan akses petani terhadap informasi dan teknologi.
  • Memperkuat sistem logistik dan distribusi pangan.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Amran Sulaiman optimis bahwa Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya. "Ketahanan pangan adalah kunci untuk mencapai kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial," pungkasnya.

Keterangan lebih lanjut mengenai pandangan Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman tentang strategi ketahanan pangan nasional dapat diakses melalui situs web resmi Kementerian Pertanian atau melalui publikasi ilmiah yang relevan.

Sumber: cnnindonesia.com