Kolom Tokoh Sri Mulyani: Tantangan APBN di Tengah Ketidakpastian Global
Kolom Tokoh Sri Mulyani: Tantangan APBN di Tengah Ketidakpastian Global JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti tantangan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Bel...
Kolom Tokoh Sri Mulyani: Tantangan APBN di Tengah Ketidakpastian Global
JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti tantangan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah gejolak ekonomi global yang semakin kompleks. Dalam kolom terbarunya, ia menekankan pentingnya disiplin fiskal dan reformasi struktural sebagai kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa ketidakpastian global, yang dipicu oleh berbagai faktor seperti konflik geopolitik, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi, memberikan tekanan besar pada APBN. Volatilitas harga komoditas, fluktuasi nilai tukar, dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan strategi yang tepat.
"APBN adalah instrumen penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Namun, APBN juga rentan terhadap guncangan eksternal. Oleh karena itu, kita harus terus memperkuat fondasi ekonomi kita dan meningkatkan daya saing," tulis Sri Mulyani.
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Sri Mulyani adalah pentingnya disiplin fiskal. Ia menyebutkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga defisit APBN dalam batas yang aman dan terkendali. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan efisiensi belanja negara, mengoptimalkan penerimaan pajak, dan mengurangi ketergantungan pada utang.
"Disiplin fiskal adalah kunci untuk menjaga kredibilitas APBN dan kepercayaan investor. Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat," tegasnya.
Selain disiplin fiskal, Sri Mulyani juga menyoroti perlunya reformasi struktural. Ia menjelaskan bahwa reformasi struktural bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan inklusivitas ekonomi Indonesia. Beberapa contoh reformasi struktural yang sedang dilakukan pemerintah antara lain adalah penyederhanaan regulasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan infrastruktur.
"Reformasi struktural adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia. Dengan reformasi struktural, kita dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan," ujarnya.
Dalam kolomnya, Sri Mulyani juga menyinggung tentang pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan APBN. Ia mengajak seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas perencanaan anggaran, efisiensi belanja, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
"Pemerintah daerah adalah garda terdepan dalam pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus memiliki komitmen yang sama untuk menjaga disiplin fiskal dan melaksanakan reformasi struktural," katanya.
Sri Mulyani juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa APBN adalah milik seluruh rakyat Indonesia, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab untuk mengawalnya.
"APBN adalah cerminan dari cita-cita dan harapan kita bersama. Mari kita jaga APBN dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," pungkasnya.
Kolom Sri Mulyani ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemangku kepentingan tentang tantangan yang dihadapi APBN di tengah ketidakpastian global. Disiplin fiskal, reformasi struktural, dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia dapat mengatasi tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik.
Sumber: bisnis.tempo.co