Kolom Tokoh: Sri Mulyani Indrawati - Stabilisasi Ekonomi di Tengah Gejolak Global
Kolom Tokoh: Sri Mulyani Indrawati - Stabilisasi Ekonomi di Tengah Gejolak Global JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indra...
Kolom Tokoh: Sri Mulyani Indrawati - Stabilisasi Ekonomi di Tengah Gejolak Global
JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pandangannya mengenai upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi. Fokus utama pemerintah saat ini adalah menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah agar tetap stabil.
Dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan baru-baru ini, Sri Mulyani menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia akibat gejolak ekonomi global. Perang di Ukraina, disrupsi rantai pasok, dan kebijakan moneter yang ketat di negara-negara maju menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia.
"Kewajiban negara pada 2024 mencapai Rp 10.269 triliun," tulis Sri Mulyani, menggambarkan besarnya tanggung jawab pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal. Angka ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan menjaga kesejahteraan masyarakat.
Strategi Pemerintah dalam Menghadapi Tantangan Global
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mengatasi dampak negatif dari gejolak global. Salah satu fokus utama adalah menjaga inflasi agar tidak melonjak terlalu tinggi. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter dan fiskal yang terkoordinasi.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Intervensi di pasar valuta asing (valas) dilakukan secara hati-hati untuk mencegah fluktuasi nilai tukar yang berlebihan. Pemerintah juga mendorong ekspor dan investasi untuk meningkatkan pasokan valas dalam negeri.
"Kita harus menjaga daya saing ekspor kita," kata Sri Mulyani. Ia menekankan pentingnya diversifikasi produk ekspor dan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Peran Sektor UMKM dalam Menopang Ekonomi
Sri Mulyani juga menyoroti peran penting sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menopang ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan berbagai dukungan kepada UMKM, seperti akses pembiayaan yang lebih mudah, pelatihan, dan pendampingan.
"UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita," ujar Sri Mulyani. Ia berharap UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun, Sri Mulyani mengakui bahwa pertumbuhan industri mikro dan kecil pada 2024 mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti daya beli masyarakat yang melemah dan sulitnya akses terhadap kredit. Pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Sri Mulyani tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan koordinasi yang baik antara pemerintah, BI, dan seluruh elemen masyarakat, Indonesia dapat melewati masa-masa sulit ini.
"Kita harus tetap waspada, tetapi juga tidak boleh kehilangan harapan," kata Sri Mulyani. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu padu membangun ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan устойчивый.
Kesimpulan
Pandangan Sri Mulyani Indrawati memberikan gambaran yang jelas mengenai upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak global. Dengan fokus pada pengendalian inflasi, стабилизация nilai tukar rupiah, dan dukungan terhadap sektor UMKM, pemerintah berupaya meminimalkan dampak negatif dari ketidakpastian global. Optimisme dan kerja keras menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dan mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Sumber: bisnis.tempo.co