Opini & Editorial 26 Jun 2025, 23:01

Kolom Tokoh Retno Marsudi: Diplomasi Multilateral di Tengah Gejolak Global - Peran Aktif Indonesia

Kolom Tokoh Retno Marsudi: Diplomasi Multilateral di Tengah Gejolak Global - Peran Aktif Indonesia Jakarta, Indonesia - Di tengah pusaran tantangan global yang semakin kompleks, Menteri Luar Negeri In...

Kolom Tokoh Retno Marsudi: Diplomasi Multilateral di Tengah Gejolak Global - Peran Aktif Indonesia

Jakarta, Indonesia - Di tengah pusaran tantangan global yang semakin kompleks, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyoroti pentingnya diplomasi multilateral sebagai instrumen krusial dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Melalui kolom opini terbarunya, Menlu Retno menekankan peran aktif Indonesia dalam berbagai forum internasional untuk berkontribusi dalam mencari solusi atas permasalahan global.

Urgensi Multilateralisme di Era Krisis

Retno Marsudi membuka tulisannya dengan menggambarkan betapa dunia saat ini tengah menghadapi berbagai krisis multidimensi, mulai dari konflik bersenjata, perubahan iklim, hingga pandemi global. Menurutnya, tantangan-tantangan ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara pun secara individual.

"Diplomasi multilateral menjadi semakin relevan dan mendesak di tengah gejolak global yang kita saksikan saat ini," tulis Retno. "Kerja sama dan kolaborasi antar negara menjadi kunci untuk mengatasi masalah-masalah yang melampaui batas-batas negara."

Peran Aktif Indonesia di Panggung Dunia

Menlu Retno kemudian menyoroti peran aktif Indonesia dalam berbagai forum multilateral. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan ekonomi yang berkembang pesat, Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjembatani perbedaan dan mempromosikan solusi damai.

"Indonesia selalu berkomitmen untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip multilateralisme dalam setiap tindakan dan kebijakan luar negerinya," tegas Retno. "Kita aktif berpartisipasi dalam forum-forum seperti PBB, ASEAN, G20, dan OKI untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang dan mencari solusi atas tantangan global."

Retno mencontohkan bagaimana Indonesia telah berperan aktif dalam memfasilitasi dialog perdamaian di Afghanistan, mempromosikan kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik, dan mendorong aksi kolektif untuk mengatasi perubahan iklim.

Tantangan dan Peluang Diplomasi Multilateral

Meskipun mengakui pentingnya diplomasi multilateral, Retno juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Meningkatnya polarisasi politik, proteksionisme ekonomi, dan nasionalisme sempit menjadi hambatan bagi efektivitas kerja sama internasional.

"Kita harus mengakui bahwa multilateralisme tidak selalu berjalan mulus," kata Retno. "Ada kalanya kepentingan nasional yang berbeda menghambat tercapainya konsensus dan tindakan kolektif."

Namun demikian, Retno tetap optimis bahwa diplomasi multilateral memiliki potensi besar untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Ia menyerukan kepada semua negara untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama demi kepentingan bersama.

Masa Depan Multilateralisme

Di bagian akhir tulisannya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan visinya tentang masa depan multilateralisme. Ia menekankan pentingnya reformasi organisasi internasional agar lebih responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang dan lebih efektif dalam mengatasi tantangan global.

"Kita perlu memastikan bahwa multilateralisme inklusif, representatif, dan berorientasi pada hasil," ujar Retno. "Hanya dengan cara itulah kita dapat membangun dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan."

Sebagai penutup, Retno mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung diplomasi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di forum internasional. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, Indonesia dapat terus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Kolom opini Retno Marsudi ini menjadi pengingat penting akan urgensi diplomasi multilateral di tengah gejolak global. Peran aktif Indonesia dalam forum internasional adalah bukti nyata komitmen negara ini untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.

Sumber: cnnindonesia.com