Opini & Editorial 19 Jun 2025, 12:06

Kolom Tokoh: Mochtar Kusumaatmadja - Diplomasi Maritim Indonesia di Tengah Ketegangan Regional

Kolom Tokoh: Mochtar Kusumaatmadja - Diplomasi Maritim Indonesia di Tengah Ketegangan Regional JAKARTA, Indonesia – Di tengah meningkatnya ketegangan regional, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, al...

Kolom Tokoh: Mochtar Kusumaatmadja - Diplomasi Maritim Indonesia di Tengah Ketegangan Regional

JAKARTA, Indonesia – Di tengah meningkatnya ketegangan regional, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, almarhum Mochtar Kusumaatmadja, menekankan pentingnya diplomasi maritim yang proaktif bagi Indonesia. Dalam tulisan yang relevan hingga kini, beliau menyoroti peran strategis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dalam menjaga stabilitas kawasan.

Mochtar Kusumaatmadja, yang dikenal sebagai arsitek Deklarasi Djuanda yang mengubah konsep wilayah laut Indonesia, berpendapat bahwa diplomasi maritim bukan hanya tentang menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga tentang membangun jembatan komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara tetangga.

"Indonesia, dengan posisinya yang unik, memiliki tanggung jawab untuk menjadi mediator yang netral dan konstruktif," tulis Mochtar dalam salah satu artikelnya. "Diplomasi maritim yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika kawasan, serta kemampuan untuk membangun kepercayaan dengan semua pihak."

Urgensi Diplomasi Maritim di Tengah Konflik

Dalam konteks konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk ketegangan antara Iran dan Israel, pandangan Mochtar Kusumaatmadja semakin relevan. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan dan mempromosikan perdamaian.

Beberapa waktu lalu, Muhammadiyah menyerukan penghentian genosida Israel di Gaza. Konflik yang berkepanjangan ini, menurut Mochtar, menuntut keterlibatan aktif Indonesia melalui jalur diplomasi.

"Kita harus aktif berbicara dengan semua pihak yang terlibat, menawarkan solusi yang adil dan berkelanjutan," tegasnya. "Diplomasi maritim kita harus berorientasi pada penciptaan stabilitas dan keamanan di kawasan."

Strategi Diplomasi Maritim yang Proaktif

Mochtar Kusumaatmadja menekankan beberapa strategi kunci dalam diplomasi maritim Indonesia:

  1. Penguatan Kehadiran Maritim: Indonesia perlu meningkatkan kemampuan patroli laut dan pengawasan wilayah untuk mencegah aktivitas ilegal dan menjaga keamanan maritim.

  2. Peningkatan Kerjasama Regional: Indonesia harus aktif dalam forum-forum regional seperti ASEAN untuk mempromosikan kerjasama maritim, termasuk penanganan bencana, pemberantasan perompakan, dan pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan.

  3. Pembangunan Kepercayaan: Diplomasi maritim harus didasarkan pada prinsip saling menghormati dan menguntungkan. Indonesia perlu membangun kepercayaan dengan negara-negara tetangga melalui dialog terbuka dan kerjasama konkret.

  4. Pemanfaatan Hukum Internasional: Indonesia harus memanfaatkan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), untuk menyelesaikan sengketa maritim secara damai dan adil.

Relevansi Diplomasi Maritim di Era Modern

Di era modern ini, diplomasi maritim Indonesia juga harus beradaptasi dengan tantangan baru, seperti perubahan iklim, kejahatan siber, dan persaingan ekonomi. Mochtar Kusumaatmadja mengingatkan bahwa diplomasi maritim bukan hanya tentang isu keamanan, tetapi juga tentang isu pembangunan dan kesejahteraan.

"Kita harus memanfaatkan potensi maritim kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan," katanya. "Diplomasi maritim kita harus inklusif dan berkelanjutan."

Kesimpulan

Pemikiran Mochtar Kusumaatmadja tentang diplomasi maritim tetap relevan dan menjadi panduan bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan regional. Dengan diplomasi maritim yang proaktif dan konstruktif, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan, mempromosikan perdamaian, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Warisan pemikiran Mochtar Kusumaatmadja ini menjadi pengingat bagi para pembuat kebijakan dan diplomat Indonesia untuk terus berjuang demi kepentingan nasional dan perdamaian dunia.

Sumber: news.republika.co.id