Opini & Editorial 28 Jun 2025, 20:01

Kolom Rizal Ramli: Menakar Efektivitas Program Pembangunan Infrastruktur

Kolom Rizal Ramli: Menakar Efektivitas Program Pembangunan Infrastruktur JAKARTA, 28 Juni 2025 - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti efektivitas program pembangunan infrastruktur yang selama i...

Kolom Rizal Ramli: Menakar Efektivitas Program Pembangunan Infrastruktur

JAKARTA, 28 Juni 2025 - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti efektivitas program pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi fokus utama pemerintah. Melalui kolomnya, Rizal Ramli mempertanyakan apakah investasi besar-besaran di sektor infrastruktur telah memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rizal Ramli memulai analisisnya dengan meninjau berbagai proyek infrastruktur yang telah dan sedang berjalan di seluruh Indonesia. Ia menyoroti beberapa proyek strategis nasional (PSN) yang menelan anggaran triliunan rupiah, namun dampaknya belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat luas.

"Kita harus jujur mengakui, banyak proyek infrastruktur yang pembangunannya terkesan dipaksakan tanpa kajian mendalam mengenai kebutuhan riil masyarakat dan potensi ekonominya," tulis Rizal Ramli dalam kolomnya.

Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih selektif dalam memilih proyek infrastruktur yang benar-benar memiliki nilai strategis dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian. Ia mencontohkan, pembangunan jalan tol di daerah-daerah terpencil yang minim aktivitas ekonomi justru membebani anggaran negara dan kurang memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

"Pembangunan infrastruktur yang ideal adalah yang mampu membuka aksesibilitas, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi," tegasnya.

Rizal Ramli juga menyoroti masalah pembiayaan proyek infrastruktur yang sebagian besar berasal dari utang luar negeri. Ia mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam mengelola utang agar tidak menjadi beban bagi generasi mendatang.

"Kita tidak ingin pembangunan infrastruktur justru menjadi bumerang yang menghancurkan perekonomian kita di masa depan," ujarnya.

Selain itu, Rizal Ramli juga menyoroti masalah pembebasan lahan yang seringkali menjadi kendala dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Ia meminta pemerintah untuk lebih transparan dan adil dalam proses pembebasan lahan agar tidak merugikan masyarakat.

"Pemerintah harus mengedepankan dialog dan musyawarah dengan masyarakat dalam proses pembebasan lahan. Jangan sampai ada praktik-praktik yang merugikan masyarakat kecil," katanya.

Dalam kolomnya, Rizal Ramli juga memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah terkait program pembangunan infrastruktur. Pertama, pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Kedua, pemerintah harus lebih selektif dalam memilih proyek infrastruktur yang benar-benar memiliki nilai strategis dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian. Ketiga, pemerintah harus lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran infrastruktur. Keempat, pemerintah harus mengedepankan dialog dan musyawarah dengan masyarakat dalam proses pembebasan lahan.

Rizal Ramli menutup kolomnya dengan harapan agar pemerintah dapat lebih bijak dalam mengelola program pembangunan infrastruktur demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

"Pembangunan infrastruktur harus menjadi instrumen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bukan sekadar mengejar pertumbuhan ekonomi semata," pungkasnya.

Analisis Rizal Ramli ini muncul di tengah perdebatan publik mengenai efektivitas program pembangunan infrastruktur pemerintah. Sebagian kalangan menilai bahwa pembangunan infrastruktur telah memberikan dampak positif bagi perekonomian, sementara sebagian lainnya mengkritik bahwa pembangunan infrastruktur justru membebani anggaran negara dan kurang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Sumber: republika.co.id