Opini & Editorial 07 Jul 2025, 20:01

Kolom Rizal Ramli: Kebijakan Energi Nasional, Quo Vadis?

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti kebijakan energi nasional yang dinilainya masih jauh dari cita-cita kemandirian dan keberlanjutan. Dalam kolom terbarunya, Riz...

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyoroti kebijakan energi nasional yang dinilainya masih jauh dari cita-cita kemandirian dan keberlanjutan. Dalam kolom terbarunya, Rizal Ramli mengkritik keras arah kebijakan energi yang menurutnya lebih menguntungkan oligarki dan kurang memperhatikan kepentingan rakyat serta lingkungan. Ia menawarkan solusi alternatif yang lebih berkeadilan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Rizal Ramli, yang dikenal dengan julukan "RR," memulai tulisannya dengan mempertanyakan arah kebijakan energi nasional saat ini. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam seharusnya mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya. Namun, kenyataannya, Indonesia masih bergantung pada impor energi, terutama bahan bakar minyak (BBM).

"Kebijakan energi kita ini quo vadis? Ke mana arahnya? Kita punya sumber daya alam melimpah, tapi kenapa masih impor BBM? Ini kan aneh," tulis Rizal Ramli dalam kolomnya.

RR menyoroti beberapa masalah utama dalam kebijakan energi nasional, antara lain:

  • Dominasi Energi Fosil: RR mengkritik ketergantungan yang berlebihan pada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Menurutnya, hal ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
  • Praktik Rente dan Oligarki: RR menuding adanya praktik rente dan dominasi oligarki dalam sektor energi. Ia menyebutkan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil seringkali lebih menguntungkan segelintir pihak yang memiliki akses kekuasaan dan modal.
  • Kurangnya Investasi pada Energi Terbarukan: RR menilai bahwa investasi pada energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air masih sangat minim. Padahal, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
  • Tata Kelola yang Buruk: RR juga menyoroti tata kelola sektor energi yang buruk, termasuk birokrasi yang rumit, regulasi yang tumpang tindih, dan kurangnya transparansi.

Menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Rizal Ramli menawarkan beberapa solusi alternatif untuk mencapai kemandirian energi yang berkeadilan dan ramah lingkungan. Solusi-solusi tersebut antara lain:

  • Transisi Energi yang Bertahap: RR menekankan pentingnya transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan secara bertahap. Ia menyarankan agar pemerintah membuat roadmap yang jelas dan terukur untuk mencapai target energi terbarukan.
  • Mendorong Investasi pada Energi Terbarukan: RR mendorong pemerintah untuk memberikan insentif yang menarik bagi investor yang ingin mengembangkan energi terbarukan. Insentif tersebut dapat berupa keringanan pajak, kemudahan perizinan, dan jaminan pembelian listrik.
  • Memperbaiki Tata Kelola Sektor Energi: RR menekankan perlunya memperbaiki tata kelola sektor energi, termasuk menyederhanakan birokrasi, menghapus regulasi yang tumpang tindih, dan meningkatkan transparansi.
  • Memberdayakan Masyarakat Lokal: RR juga menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat lokal dalam pengembangan energi terbarukan. Ia menyarankan agar masyarakat lokal dilibatkan dalam setiap tahapan proyek energi terbarukan, mulai dari perencanaan hingga pengelolaan.
  • Mengembangkan Energi Terbarukan Skala Kecil: RR juga menyarankan untuk mengembangkan energi terbarukan skala kecil yang berbasis komunitas. Hal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan energi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik nasional.

Rizal Ramli menutup kolomnya dengan mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan kebijakan energi nasional yang lebih berkeadilan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Ia berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan kemandirian energi Indonesia demi kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan.

"Kita semua punya tanggung jawab untuk mewujudkan kebijakan energi yang lebih baik. Mari kita kawal bersama-sama agar Indonesia benar-benar mandiri energi dan rakyat sejahtera," pungkas Rizal Ramli.

Sumber: cnnindonesia.com