Opini & Editorial 09 Jun 2025, 22:43

Kolom Rizal Ramli: Indonesia dan Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa partainya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Golkar dan Partai Kebangkita...

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa partainya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait pencalonan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pernyataan ini disampaikan di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/6), yang mengindikasikan upaya PDIP untuk memperluas dukungan koalisi di tengah dinamika politik yang berkembang.

Menurut Hasto, komunikasi yang baik telah terjalin dengan Golkar dan PKB, mengingat ketiganya merupakan bagian dari koalisi pemerintahan saat ini. Ikatan yang sudah ada ini menjadi landasan penting dalam membangun kerjasama politik yang lebih erat.

"Kami komunikasi dengan PKB, kami komunikasi dengan Golkar beberapa kali, kami bertemu dengan Golkar, karena sama-sama berada di dalam pemerintahan," ujar Hasto, menekankan pentingnya dialog dan pertemuan dalam membangun pemahaman bersama.

Saat ini, PKB dan Golkar tergabung dalam koalisi yang berbeda. PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mendukung Prabowo Subianto, sementara Golkar bersama PAN berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meskipun demikian, kedua partai belum secara resmi menyatakan arah dukungan mereka dalam Pilpres mendatang.

Lebih lanjut, Hasto menyebutkan bahwa PDIP juga memiliki kedekatan dengan PAN, yang saat ini masih menjadi bagian dari KIB. Hal ini menunjukkan bahwa PDIP membuka pintu komunikasi dengan berbagai kekuatan politik dalam upaya memperkuat dukungan bagi Ganjar Pranowo.

"Jangankan Pak Zul, istri beliau pun sangat mengagumi Bu Megawati Soekarnoputri," ungkap Hasto, menyinggung kedekatan emosional antara keluarga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hasto juga membenarkan adanya kabar bahwa PDIP akan segera menerima dukungan dari partai lain dalam waktu dekat. Namun, ia enggan mengungkap identitas partai tersebut, dan memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari partai yang bersangkutan pada Jumat (8/9).

"Kami mendorong agar nanti ada penjelasan terlebih dahulu dari partai yang akan bergabung ini, baru dari kami menanggapi," kata Hasto, menunjukkan sikap hati-hati dan menghormati proses internal partai yang akan bergabung.

Pernyataan Hasto ini mengindikasikan bahwa peta politik menjelang Pilpres 2024 masih sangat dinamis. Upaya PDIP untuk membangun koalisi yang solid dengan melibatkan berbagai partai menunjukkan strategi yang komprehensif dalam memenangkan kontestasi politik mendatang. Komunikasi yang intensif dengan Golkar, PKB, dan PAN, serta potensi bergabungnya partai lain, menjadi sinyal penting dalam perkembangan konstelasi politik nasional.

Pengamat politik menilai, langkah PDIP ini merupakan upaya cerdas untuk mengamankan posisi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Dengan merangkul berbagai kekuatan politik, PDIP berharap dapat membentuk koalisi yang kuat dan mampu bersaing dengan kandidat lain. Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada kemampuan PDIP dalam meyakinkan partai-partai lain untuk bergabung dan menyelaraskan visi serta kepentingan bersama.

Selain itu, kemampuan Ganjar Pranowo untuk menarik simpati pemilih juga akan menjadi faktor penentu dalam Pilpres mendatang. Dukungan dari partai-partai besar akan memberikan modal politik yang signifikan, tetapi pada akhirnya, keputusan tetap berada di tangan rakyat.

Dengan waktu yang semakin mendekat menuju Pilpres 2024, dinamika politik akan terus berkembang. Komunikasi antar partai, pembentukan koalisi, dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat akan menjadi kunci dalam menentukan arah politik Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Sumber: cnnindonesia.com