Kolom Rizal Ramli: Evaluasi Satu Tahun Kabinet 'Indonesia Progresif', Sudahkah Sesuai Harapan?
Kolom Rizal Ramli: Evaluasi Satu Tahun Kabinet 'Indonesia Progresif', Sudahkah Sesuai Harapan? Jakarta, CNN Indonesia - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli, baru-baru ini menyampaikan...
Kolom Rizal Ramli: Evaluasi Satu Tahun Kabinet 'Indonesia Progresif', Sudahkah Sesuai Harapan?
Jakarta, CNN Indonesia - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli, baru-baru ini menyampaikan evaluasi kritis terhadap kinerja Kabinet 'Indonesia Maju' yang telah berjalan selama satu tahun. Evaluasi tersebut menyoroti berbagai aspek, terutama pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Rizal Ramli, yang dikenal sebagai ekonom yang vokal, mempertanyakan apakah kebijakan-kebijakan yang diambil oleh kabinet saat ini telah sesuai dengan harapan dan membawa dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kolomnya, Rizal Ramli mengkritisi sejumlah kebijakan ekonomi yang dianggap belum efektif dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif. Ia menyoroti bahwa meskipun angka pertumbuhan ekonomi secara makro menunjukkan peningkatan, kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih sangat lebar. Menurutnya, kebijakan yang ada cenderung menguntungkan kelompok tertentu saja, sementara masyarakat kecil dan menengah masih kesulitan untuk merasakan manfaatnya.
"Pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati segelintir orang bukanlah pertumbuhan yang berkelanjutan. Kita perlu kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat kecil dan UMKM, sehingga mereka juga bisa ikut serta dalam pembangunan," tulis Rizal Ramli dalam kolomnya.
Selain itu, Rizal Ramli juga menyoroti masalah pemerataan pembangunan yang belum optimal. Ia menyoroti bahwa pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh pemerintah belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, masih banyak daerah di luar Jawa yang tertinggal dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
"Pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi jangan sampai hanya terpusat di Jawa saja. Kita perlu memastikan bahwa pembangunan merata di seluruh Indonesia, sehingga tidak ada lagi daerah yang merasa dianak-tirikan," ujarnya.
Rizal Ramli juga menyoroti masalah utang negara yang semakin meningkat. Ia khawatir bahwa utang yang terlalu besar akan membebani generasi mendatang dan mengurangi kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan di sektor-sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan.
"Kita harus berhati-hati dengan utang. Jangan sampai utang yang kita ambil hari ini menjadi beban bagi anak cucu kita nanti," katanya.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Rizal Ramli memberikan sejumlah rekomendasi. Pertama, pemerintah perlu lebih fokus pada pengembangan sektor riil dan UMKM. Menurutnya, sektor riil dan UMKM memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Kita perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada sektor riil dan UMKM. Misalnya, dengan memberikan kemudahan akses permodalan, pelatihan, dan pendampingan," jelasnya.
Kedua, pemerintah perlu meningkatkan investasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Rizal Ramli berpendapat bahwa pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas.
"Kita perlu meningkatkan investasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," ujarnya.
Ketiga, pemerintah perlu lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan negara. Rizal Ramli menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk mencegah korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Kita perlu memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dengan begitu, kita bisa mencegah korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat," katanya.
Evaluasi yang disampaikan oleh Rizal Ramli ini tentu saja menjadi catatan penting bagi pemerintah. Meskipun ada beberapa kemajuan yang telah dicapai dalam satu tahun terakhir, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari para ekonom dan tokoh masyarakat, untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dan lebih berpihak pada kepentingan rakyat.
Sebagai penutup, Rizal Ramli berharap agar Kabinet 'Indonesia Maju' dapat terus berbenah dan meningkatkan kinerjanya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah, sehingga pembangunan di Indonesia dapat berjalan lebih baik dan lebih merata.
Sumber: cnnindonesia.com