Opini & Editorial 10 Jun 2025, 03:25

Kolom Prof. Dr. Budi Santoso: Pendidikan Karakter di Era Digital - Peran Keluarga dan Sekolah

Kolom Prof. Dr. Budi Santoso: Pendidikan Karakter di Era Digital - Peran Keluarga dan Sekolah Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, pendidikan karakter bagi...

Kolom Prof. Dr. Budi Santoso: Pendidikan Karakter di Era Digital - Peran Keluarga dan Sekolah

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, pendidikan karakter bagi generasi muda menjadi semakin penting. Prof. Dr. Budi Santoso, seorang pakar pendidikan, menyoroti urgensi peran keluarga dan sekolah dalam membentuk karakter anak di era digital ini. Menurutnya, kedua institusi tersebut memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing anak-anak agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab.

Dalam kolom terbarunya, Prof. Budi Santoso menjelaskan bahwa era digital membawa tantangan tersendiri bagi pendidikan karakter. Kemudahan akses informasi dan interaksi sosial melalui platform digital dapat memberikan dampak positif, namun juga menyimpan potensi negatif seperti penyebaran berita bohong (hoax), perundungan siber (cyberbullying), dan konten-konten yang tidak pantas.

"Anak-anak kita tumbuh di lingkungan yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka terpapar informasi dan interaksi yang tak terbatas melalui internet. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang kuat menjadi benteng utama untuk melindungi mereka dari pengaruh negatif dan membekali mereka dengan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak," ujar Prof. Budi Santoso.

Beliau menekankan bahwa keluarga merupakan fondasi utama dalam pendidikan karakter. Orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika sejak dini. Komunikasi yang terbuka dan hangat antara orang tua dan anak menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dan pemahaman.

"Orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Tunjukkan bagaimana menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Ajarkan mereka untuk memilah informasi yang benar dari yang salah, serta untuk menghormati orang lain di dunia maya," tambahnya.

Selain keluarga, sekolah juga memiliki peran krusial dalam pendidikan karakter. Prof. Budi Santoso mengusulkan agar sekolah mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum dan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Penyisipan nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran: Guru dapat memasukkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama dalam setiap mata pelajaran.
  • Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter: Sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), atau klub debat yang dapat melatih kepemimpinan, kerjasama tim, dan kemampuan berpikir kritis.
  • Program mentoring: Sekolah dapat mengadakan program mentoring yang melibatkan siswa senior atau alumni untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa yang lebih muda.
  • Penggunaan teknologi dalam pembelajaran karakter: Guru dapat memanfaatkan platform digital untuk membuat konten pembelajaran yang interaktif dan menarik, serta untuk memfasilitasi diskusi online tentang isu-isu moral dan etika.

Prof. Budi Santoso juga menyoroti pentingnya kerjasama antara keluarga dan sekolah dalam pendidikan karakter. Orang tua dan guru perlu berkomunikasi secara terbuka dan teratur untuk saling bertukar informasi dan memberikan dukungan kepada anak.

"Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab keluarga atau sekolah, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat. Mari kita bergandengan tangan untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, cerdas, dan berakhlak mulia," pungkasnya.

Dengan pendidikan karakter yang kokoh, diharapkan generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital secara positif untuk kemajuan bangsa dan negara. Mereka akan menjadi individu yang bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif, serta mampu menghadapi tantangan global dengan percaya diri.

Sumber: news.detik.com