Opini & Editorial 10 Jun 2025, 17:18

Kolom: Investasi di Sektor Kesehatan Pasca Pandemi: Peluang dan Tantangan - Pandangan Ekonom Dr. Rudi Hartono

Skandal Perdagangan Seks di UEA Terungkap: Wanita Afrika Dipaksa Jadi PSK dengan Sumpah Juju Jakarta, Indonesia - Sebuah skandal perdagangan seks yang melibatkan wanita-wanita Afrika di Uni Emirat Ara...

Skandal Perdagangan Seks di UEA Terungkap: Wanita Afrika Dipaksa Jadi PSK dengan Sumpah Juju

Jakarta, Indonesia - Sebuah skandal perdagangan seks yang melibatkan wanita-wanita Afrika di Uni Emirat Arab (UEA) terungkap, menyoroti catatan kelam negara tersebut dalam penegakan hak asasi manusia. Investigasi yang dilakukan oleh International Consortium of Investigative Journalists dan Reuters mengungkap bahwa UEA menjadi tujuan utama perdagangan seks, di mana wanita-wanita Afrika dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) oleh jaringan gelap yang beroperasi di negara tersebut.

Kasus ini mencuat setelah terungkapnya peran Christy Gold (bukan nama sebenarnya), seorang tokoh kunci dalam jaringan kriminal yang memikat wanita-wanita Afrika ke Dubai. Gold dilaporkan memaksa para wanita untuk melakukan prostitusi di rumah bordil, jalanan, bar, hotel, dan klub dansa di kota tersebut.

Ancaman dan Penyiksaan Kejam

Para korban mengungkapkan pengalaman mengerikan yang mereka alami. Tiga wanita yang menjadi korban Gold mengaku bahwa mereka akan dibunuh dan dibuang di gurun jika tidak menuruti perintah.

"Mereka memukuli saya habis-habisan. Penderitaannya terlalu banyak," ungkap salah seorang korban dalam sebuah wawancara.

Selain kekerasan fisik, para korban juga mengalami penyiksaan lain jika tidak menghasilkan cukup uang. Mereka dikurung kelaparan, dicambuk oleh saudara laki-laki Gold, dan kemaluan mereka dimasukkan pasta cabai panas.

"Setiap kali kami tidak membawa uang, mereka akan memukuli kami, memasukkan lada ke dalam vagina kami, merica ke mata kami," tutur korban lainnya.

Korban-korban ini juga tidak mendapatkan perawatan medis yang layak. "Banyak dari kami yang terluka, tetapi kami tidak dibawa ke rumah sakit karena mereka tidak ingin orang tahu apa yang mereka lakukan kepada kita," aku seorang wanita asal Nigeria.

Janji Palsu dan Jeratan Hutang

Seorang wanita muda yang tiba dari Ghana pada Juni 2022 mengaku dijanjikan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, namun malah dipaksa menjadi PSK.

"Beberapa hari yang lalu, mata saya bengkak setelah dipukul di bagian wajah dan ditampar saat gagal memenuhi target. Bosku yang melakukan ini padaku," ujarnya.

Untuk mendapatkan kebebasannya, ia harus membayar hutang hampir US$10.000 atau sekitar Rp148 juta.

Oknum Polisi Terlibat

Seorang wanita Uganda berusia 25 tahun menceritakan pengalaman pahitnya saat melarikan diri dari sebuah rumah bordil di distrik Deira Dubai. Alih-alih mendapatkan perlindungan, seorang petugas polisi malah membawanya kembali ke rumah bordil dan bernegosiasi dengan pedagang untuk mengembalikan paspornya. Petugas tersebut pergi tanpa melakukan tindakan lebih lanjut, dan pedagang mengambil kembali paspornya.

Wanita tersebut akhirnya berhasil melarikan diri setelah menghubungi Nyondo Rozet, seorang penyiar YouTube Uganda yang berbasis di UEA. Rozet memposting video tentang penderitaannya, yang kemudian menggalang dana untuk membeli tiket pesawat pulang.

Sumpah Juju dan Kontrol Spiritual

Sebagian besar wanita yang diwawancarai mengaku dijanjikan pekerjaan lain, tetapi malah didorong ke dalam prostitusi. Ada pula yang memilih menjadi PSK, namun terjebak dalam situasi pelecehan, pencurian pendapatan, dan ketidakmampuan untuk melarikan diri.

Salah satu alasan sulitnya para korban perdagangan seks melarikan diri adalah adanya "sumpah juju." Para pedagang manusia dan kaki tangannya mengendalikan wanita-wanita Afrika dengan menggunakan kekuatan juju, sebuah sistem kepercayaan spiritual tradisional Afrika.

Para wanita yang menjadi sasaran perdagangan seks diharuskan untuk mengucapkan sumpah juju sebagai bentuk kesetiaan kepada perekrut yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri. Sebagai bagian dari upacara pengambilan sumpah, mereka disuruh menelanjangi, berlutut selama berjam-jam, dan menelan minuman berbahaya yang dapat menyebabkan pusing.

Mereka diperingatkan bahwa melanggar sumpah dapat menyebabkan kutukan, cedera, kematian, atau kemalangan generasi bagi keluarga mereka hingga tujuh turunan.

"Dia membuat kami percaya dia memiliki juju," kata seorang wanita yang mengaku telah diperdagangkan oleh Gold. "Jika melarikan diri, bisa menjadi gila atau mati."

Prostitusi Tersembunyi di Balik Kemewahan Dubai

Prostitusi sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di Dubai. Meskipun UEA mengikuti hukum Islam, prostitusi dan perdagangan seks tetap menjadi isu yang tersembunyi. Kartu nama dengan foto dan nomor WhatsApp rumah bordil yang disamarkan sebagai panti pijat banyak ditemukan di berbagai wilayah Dubai. Spa, klub dansa, dan bar sering kali dipenuhi oleh PSK.

Industri seks di UEA dibentuk oleh demografi dan ekonomi negara tersebut. Hampir 90% populasinya berasal dari negara lain, sebagian besar adalah pekerja asing di bidang konstruksi, perhotelan, dan industri lainnya. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki dan datang sendirian. Akibatnya, 69% populasi UEA adalah laki-laki.

Hierarki Berdasarkan Warna Kulit

"Pemerintah menangani realitas demografis ini dengan mengerahkan pengawasan ekstensif di UEA, dan dengan mengizinkan perdagangan seks yang ramai sebagai cara untuk menenangkan pekerja laki-laki," menurut dua mantan diplomat yang berbasis di UEA dan memantau perdagangan seks.

Hierarki berdasarkan warna kulit juga memainkan peran penting dalam industri seks UEA. Wanita berkulit lebih terang dari Eropa umumnya diperdagangkan ke tempat-tempat kelas atas yang melayani pelanggan kaya. Sementara itu, wanita berkulit lebih gelap seringkali digiring ke gang dan sudut jalan, menyediakan layanan seks bagi pekerja migran berpenghasilan rendah dari Asia Selatan dan Afrika.

Seorang wanita Nigeria mengungkapkan adanya rumah bordil terbuka di gurun antara Dubai dan Abu Dhabi, di mana para wanita disuruh melepas pakaian mereka dan melayani para pria dari sore hingga malam hari.

Skandal perdagangan seks ini menjadi tamparan keras bagi citra UEA sebagai negara modern dan maju. Pemerintah UEA diharapkan untuk segera mengambil tindakan tegas untuk memberantas perdagangan manusia dan melindungi hak-hak para pekerja migran.

Sumber: cnbcindonesia.com