Opini & Editorial 19 Jun 2025, 12:19

Kolom: Integrasi Sistem Transportasi Publik Jabodetabek: Sebuah Catatan Kritis oleh Budi Karya Sumadi

Kolom: Integrasi Sistem Transportasi Publik Jabodetabek: Sebuah Catatan Kritis oleh Budi Karya Sumadi JAKARTA, [Tanggal Sekarang] – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti pentingnya...

Kolom: Integrasi Sistem Transportasi Publik Jabodetabek: Sebuah Catatan Kritis oleh Budi Karya Sumadi

JAKARTA, [Tanggal Sekarang] – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti pentingnya integrasi sistem transportasi publik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai solusi utama untuk mengatasi kemacetan kronis dan meningkatkan mobilitas warga. Dalam sebuah kolom opini yang dipublikasikan baru-baru ini, Budi Karya menggarisbawahi bahwa upaya ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi ekonomi.

"Integrasi transportasi publik adalah kunci untuk memecahkan masalah kemacetan di Jabodetabek. Dengan sistem yang terintegrasi, masyarakat akan lebih mudah dan nyaman menggunakan transportasi publik, sehingga mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi," tulis Budi Karya dalam kolomnya.

Namun, Menhub tidak menampik bahwa tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan integrasi ini tidaklah kecil. Dua isu utama yang menjadi perhatian adalah pendanaan yang berkelanjutan dan koordinasi antar berbagai pihak terkait.

"Pendanaan adalah salah satu tantangan terbesar. Kita perlu memastikan bahwa ada sumber pendanaan yang stabil dan berkelanjutan untuk membiayai pembangunan dan operasional sistem transportasi publik yang terintegrasi," ujarnya. Budi Karya menambahkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mencari solusi pendanaan yang inovatif.

Selain masalah pendanaan, koordinasi antar berbagai instansi pemerintah dan operator transportasi juga menjadi krusial. Jabodetabek melibatkan banyak pemerintah daerah dengan kebijakan dan prioritas yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme koordinasi yang efektif untuk memastikan bahwa semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama.

"Koordinasi adalah kunci keberhasilan integrasi ini. Kita harus memastikan bahwa semua pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga operator transportasi, memiliki visi yang sama dan bekerja sama secara harmonis," tegas Budi Karya.

Menhub juga menyoroti pentingnya dukungan dari masyarakat dalam mewujudkan integrasi transportasi publik ini. Ia mengajak masyarakat untuk mulai beralih menggunakan transportasi publik sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.

"Perubahan perilaku masyarakat sangat penting. Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang manfaat menggunakan transportasi publik dan menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan transportasi publik," katanya.

Budi Karya juga memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam upaya integrasi transportasi publik di Jabodetabek. Ia menyebutkan beberapa proyek yang telah berhasil dilaksanakan, seperti pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, dan revitalisasi stasiun-stasiun kereta api.

"Kita telah mencapai banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang terintegrasi, modern, dan berkelanjutan," ujarnya.

Dalam penutup kolomnya, Budi Karya menyerukan kepada semua pihak untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam upaya integrasi transportasi publik di Jabodetabek. Ia yakin bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, visi untuk menciptakan Jabodetabek yang lebih layak huni dan efisien dapat terwujud.

"Integrasi transportasi publik adalah investasi untuk masa depan. Mari kita bersama-sama mewujudkan Jabodetabek yang lebih baik untuk generasi mendatang," pungkasnya.

Upaya integrasi sistem transportasi publik di Jabodetabek menjadi sangat penting di tengah pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat. Kemacetan tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya sistem transportasi publik yang terintegrasi, diharapkan mobilitas warga dapat meningkat secara signifikan, mengurangi polusi udara, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Sumber: news.republika.co.id