Opini & Editorial 16 Jun 2025, 23:52

Kolom Dr. Mari Elka Pangestu: Diplomasi Ekonomi Indonesia di Era Geo-Ekonomi yang Berubah

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah lanskap geo-ekonomi global yang dinamis, diplomasi ekonomi yang adaptif menjadi kunci bagi Indonesia untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya. Hal in...

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah lanskap geo-ekonomi global yang dinamis, diplomasi ekonomi yang adaptif menjadi kunci bagi Indonesia untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Mari Elka Pangestu dalam kolom terbarunya, yang menyoroti pentingnya diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas produk Indonesia.

Pangestu menekankan bahwa perubahan konstelasi geo-ekonomi dunia, yang ditandai dengan rivalitas kekuatan besar dan proteksionisme yang meningkat, menuntut pendekatan diplomasi yang lebih strategis dan inovatif. "Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan pasar-pasar tradisional," tulis Pangestu. "Diversifikasi pasar adalah suatu keharusan untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang."

Kolom tersebut menggarisbawahi perlunya Indonesia untuk mengidentifikasi dan menjajaki pasar-pasar potensial baru di berbagai belahan dunia. Selain itu, Pangestu juga menyoroti pentingnya peningkatan daya saing produk Indonesia agar dapat bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.

"Daya saing bukan hanya soal harga, tetapi juga kualitas, inovasi, dan keberlanjutan," jelas Pangestu. "Kita perlu berinvestasi dalam riset dan pengembangan, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan menerapkan standar lingkungan yang ketat."

Pangestu juga menyoroti peran penting diplomasi ekonomi dalam memfasilitasi akses pasar bagi produk Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA), penghapusan hambatan non-tarif, dan promosi produk Indonesia di luar negeri.

"Diplomasi ekonomi harus menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi Indonesia di panggung internasional," tegas Pangestu.

Dalam konteks ini, Pangestu menekankan perlunya koordinasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya. "Diplomasi ekonomi yang efektif membutuhkan pendekatan 'Team Indonesia'," kata Pangestu. "Kita harus bekerja sama secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama."

Kolom Pangestu juga menyinggung sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjalankan diplomasi ekonomi di era geo-ekonomi yang berubah. Tantangan-tantangan tersebut antara lain adalah:

  • Kompleksitas geopolitik: Rivalitas kekuatan besar dan konflik regional dapat menghambat upaya diplomasi ekonomi Indonesia.
  • Proteksionisme: Kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh negara-negara lain dapat membatasi akses pasar bagi produk Indonesia.
  • Kurangnya kapasitas: Sumber daya manusia dan infrastruktur yang terbatas dapat menghambat kemampuan Indonesia untuk menjalankan diplomasi ekonomi yang efektif.

Namun demikian, Pangestu tetap optimis bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang yang ada. "Dengan strategi yang tepat dan kerja keras, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi global," pungkas Pangestu.

Kolom Dr. Mari Elka Pangestu ini memberikan wawasan berharga tentang pentingnya diplomasi ekonomi yang adaptif di era geo-ekonomi yang berubah. Kolom ini menjadi pengingat bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi Indonesia di panggung internasional.

Sumber: bisnis.tempo.co