Opini & Editorial 28 Jun 2025, 20:01

Kolom Budi Sudarsono: Tantangan Ekonomi Global dan Resiliensi UMKM Indonesia

Kolom Budi Sudarsono: Tantangan Ekonomi Global dan Resiliensi UMKM Indonesia Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Fluktuasi ekonomi global yang terus berlanjut menjadi perhatian utama bagi pelaku usaha di se...

Kolom Budi Sudarsono: Tantangan Ekonomi Global dan Resiliensi UMKM Indonesia

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Fluktuasi ekonomi global yang terus berlanjut menjadi perhatian utama bagi pelaku usaha di seluruh dunia, tak terkecuali bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Budi Sudarsono, seorang pengamat ekonomi, dalam kolom terbarunya menyoroti bagaimana dinamika ekonomi global mempengaruhi UMKM Indonesia dan menekankan pentingnya inovasi serta adaptasi untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan usaha.

Dalam tulisannya, Sudarsono menggarisbawahi bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global, UMKM menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan baku, hingga persaingan yang semakin ketat.

"UMKM Indonesia harus menyadari bahwa lanskap ekonomi global saat ini sangat dinamis. Perubahan bisa terjadi dengan cepat dan dampaknya bisa signifikan," tulis Sudarsono. "Oleh karena itu, UMKM perlu memiliki strategi yang adaptif dan inovatif untuk menghadapi tantangan ini."

Sudarsono menjelaskan bahwa inovasi tidak hanya terbatas pada pengembangan produk atau layanan baru, tetapi juga mencakup peningkatan efisiensi operasional, pemanfaatan teknologi digital, dan pengembangan model bisnis yang lebih fleksibel. Ia mencontohkan bagaimana UMKM dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar mereka, atau menggunakan teknologi cloud untuk mengurangi biaya operasional.

"Pemanfaatan teknologi digital adalah kunci bagi UMKM untuk tetap relevan dan kompetitif di era globalisasi ini," kata Sudarsono. "UMKM yang mampu mengadopsi teknologi dengan cepat dan efektif akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain."

Selain inovasi, Sudarsono juga menekankan pentingnya adaptasi. UMKM perlu mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, regulasi, dan preferensi konsumen. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membaca tren pasar, memahami kebutuhan pelanggan, dan merespons perubahan dengan cepat.

"Adaptasi adalah kemampuan untuk bertahan hidup. UMKM yang mampu beradaptasi dengan cepat akan lebih mampu menghadapi guncangan ekonomi dan memanfaatkan peluang yang ada," jelas Sudarsono.

Dalam kolomnya, Sudarsono juga menyoroti peran pemerintah dalam mendukung UMKM. Ia mendorong pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, memberikan akses yang lebih mudah terhadap modal, dan menyediakan pelatihan serta pendampingan bagi UMKM.

"Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM," tulis Sudarsono. "Kebijakan yang tepat sasaran dan implementasi yang efektif akan sangat membantu UMKM untuk menghadapi tantangan ekonomi global."

Lebih lanjut, Sudarsono juga mengingatkan UMKM untuk tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga untuk menjajaki peluang ekspor. Ia mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka agar dapat bersaing di pasar internasional.

"Ekspor adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing UMKM dan memperluas pasar mereka," kata Sudarsono. "UMKM perlu berani untuk bermimpi besar dan menargetkan pasar global."

Sebagai penutup, Budi Sudarsono menekankan bahwa resiliensi UMKM Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk berinovasi, beradaptasi, dan memanfaatkan dukungan dari pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan strategi yang tepat, UMKM Indonesia dapat tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi global yang terus bergejolak. UMKM adalah masa depan ekonomi Indonesia, dan investasi pada sektor ini adalah investasi untuk kemajuan bangsa.

Sumber: finance.detik.com