Kolom Anies Baswedan: Masa Depan Pendidikan Indonesia di Era Digital 2025

Kolom Anies Baswedan: Masa Depan Pendidikan Indonesia di Era Digital 2025

Jakarta, 21 Juni 2025 – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menyoroti pentingnya adaptasi sistem pendidikan Indonesia terhadap perkembangan teknologi di era digital pada tahun 2025. Dalam kolom terbarunya, Anies menekankan perlunya pengembangan keterampilan digital bagi siswa dan guru agar dapat bersaing di kancah global.

"Pendidikan di era digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi di kelas, tetapi juga tentang bagaimana kita mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan," tulis Anies. Ia menambahkan bahwa kurikulum pendidikan harus direstrukturisasi untuk memasukkan mata pelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi, seperti coding, analisis data, dan kecerdasan buatan.

Anies juga menyoroti kesenjangan digital yang masih menjadi masalah di Indonesia. Ia menekankan perlunya pemerataan akses internet dan infrastruktur teknologi di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. "Pendidikan digital tidak boleh hanya menjadi hak istimewa bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Kita harus memastikan bahwa semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang," ujarnya.

Selain itu, Anies juga menyinggung tentang pentingnya pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru. Ia mengatakan bahwa guru harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka agar dapat mengajar dengan efektif di era digital. "Guru adalah garda depan pendidikan. Mereka harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan agar dapat membimbing siswa menuju kesuksesan," katanya.

Dalam kolomnya, Anies juga memberikan beberapa rekomendasi konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan digital di Indonesia. Pertama, ia mengusulkan pembentukan pusat-pusat pelatihan digital di setiap provinsi untuk melatih guru dan siswa. Kedua, ia mendorong pengembangan platform pembelajaran digital yang interaktif dan adaptif. Ketiga, ia menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil untuk mendukung pengembangan pendidikan digital di Indonesia.

"Masa depan pendidikan Indonesia ada di tangan kita. Jika kita berani beradaptasi dan berinovasi, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu menghasilkan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing," pungkas Anies.

Pernyataan Anies ini muncul di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi di berbagai sektor kehidupan. Sektor pendidikan pun tidak luput dari transformasi ini. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran telah menjadi semakin penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.

Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya adalah program digitalisasi sekolah yang bertujuan untuk menyediakan akses internet dan perangkat teknologi di seluruh sekolah di Indonesia.

Namun, tantangan masih banyak. Selain kesenjangan digital, masalah lain yang dihadapi adalah kurangnya sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan digital.

Oleh karena itu, pernyataan Anies Baswedan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali arah pendidikan Indonesia di era digital. Diperlukan langkah-langkah strategis dan terkoordinasi dari semua pihak untuk mewujudkan visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Kolom Anies Baswedan ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dan refleksi bagi para pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

Sumber: news.republika.co.id