Kolom Andi Widjajanto: Arah Kebijakan Pertahanan Indonesia di Tengah Geopolitik Global yang Dinamis

Kolom Andi Widjajanto: Arah Kebijakan Pertahanan Indonesia di Tengah Geopolitik Global yang Dinamis

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Di tengah pusaran geopolitik global yang semakin dinamis, Indonesia perlu merumuskan arah kebijakan pertahanan yang tepat guna melindungi kepentingan nasional. Dalam kolom terbarunya, pengamat pertahanan Andi Widjajanto mengulas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia, serta memberikan rekomendasi untuk memperkuat postur pertahanan negara.

Andi Widjajanto memulai tulisannya dengan menyoroti perubahan lanskap keamanan global yang ditandai dengan rivalitas antar kekuatan besar, konflik regional yang berkepanjangan, dan ancaman non-tradisional seperti terorisme dan kejahatan siber. Ia menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi strategis di persimpangan jalur perdagangan internasional, rentan terhadap dampak destabilisasi yang terjadi di kawasan.

"Indonesia harus memiliki kemampuan untuk menjaga kedaulatan wilayahnya, melindungi sumber daya alam, dan mengamankan warga negaranya dari berbagai ancaman," tulis Andi Widjajanto.

Salah satu poin utama yang ditekankan Andi Widjajanto adalah pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia berpendapat bahwa Indonesia perlu berinvestasi dalam teknologi pertahanan yang canggih dan relevan dengan kebutuhan, seperti sistem pertahanan udara, kapal patroli, pesawat tempur, dan kendaraan lapis baja.

"Modernisasi alutsista bukan hanya tentang membeli peralatan baru, tetapi juga tentang meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, dan menjalin kerjasama dengan negara-negara mitra," jelas Andi Widjajanto.

Selain modernisasi alutsista, Andi Widjajanto juga menyoroti pentingnya peningkatan kerjasama pertahanan regional. Ia berpendapat bahwa Indonesia perlu aktif terlibat dalam forum-forum kerjasama pertahanan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, serta menjalin hubungan bilateral yang kuat dengan negara-negara tetangga.

"Kerjasama pertahanan regional dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan interoperabilitas, berbagi informasi, dan mengatasi ancaman bersama seperti terorisme, perompakan, dan kejahatan lintas batas," kata Andi Widjajanto.

Lebih lanjut, Andi Widjajanto menekankan pentingnya pendekatan pertahanan berlapis yang melibatkan seluruh komponen bangsa. Ia berpendapat bahwa pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab TNI, tetapi juga seluruh warga negara. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran bela negara, memperkuat ketahanan masyarakat, dan memanfaatkan potensi sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan.

"Pertahanan negara adalah upaya semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman," tegas Andi Widjajanto.

Dalam penutup kolomnya, Andi Widjajanto mengingatkan bahwa kebijakan pertahanan Indonesia harus adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. Ia berpendapat bahwa Indonesia perlu secara terus-menerus mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan pertahanannya agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang.

"Kebijakan pertahanan Indonesia harus didasarkan pada prinsip-prinsip kemandirian, kerjasama, dan perdamaian. Indonesia harus mampu menjaga kedaulatannya tanpa mengisolasi diri dari dunia luar, serta berkontribusi aktif dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan," pungkas Andi Widjajanto.

Dengan arah kebijakan pertahanan yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menghadapi dinamika geopolitik global yang semakin kompleks dan menjaga kepentingan nasionalnya dengan baik. Kolom Andi Widjajanto ini memberikan sumbangsih pemikiran yang berharga bagi para pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu-isu pertahanan dan keamanan nasional.

Sumber: cnbcindonesia.com