Opini & Editorial 09 Jun 2025, 22:20

Kolom Achmad Zaky: AI dan Masa Depan Pendidikan Tinggi Indonesia: Peluang dan Tantangan

Kolom Achmad Zaky: AI dan Masa Depan Pendidikan Tinggi Indonesia: Peluang dan Tantangan Jakarta - Pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, menyoroti potensi transformatif kecerdasan buatan (AI) dalam lanskap p...

Kolom Achmad Zaky: AI dan Masa Depan Pendidikan Tinggi Indonesia: Peluang dan Tantangan

Jakarta - Pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, menyoroti potensi transformatif kecerdasan buatan (AI) dalam lanskap pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam kolom terbarunya, Zaky menekankan bahwa integrasi AI harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan untuk memaksimalkan manfaatnya serta meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Artikel ini muncul di tengah diskusi nasional tentang bagaimana teknologi, khususnya AI, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai tingkatan.

Zaky mengawali tulisannya dengan mengakui bahwa AI menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk personalisasi pembelajaran. Dengan AI, setiap mahasiswa dapat menerima materi dan metode pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing. "AI dapat menganalisis data tentang kinerja dan preferensi belajar mahasiswa, sehingga memungkinkan dosen untuk memberikan umpan balik yang lebih relevan dan efektif," tulisnya.

Namun, Zaky juga mengingatkan akan adanya tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia. "Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan tenaga ahli yang mampu mengimplementasikan AI," ujarnya. Selain itu, etika penggunaan AI dalam pendidikan juga menjadi perhatian utama. Zaky menekankan pentingnya memastikan bahwa AI digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan peran dosen.

Lebih lanjut, Zaky menyoroti pentingnya kurikulum yang relevan dengan perkembangan AI. "Pendidikan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami teknologi AI, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara kreatif dan bertanggung jawab," katanya. Hal ini memerlukan perubahan dalam pendekatan pembelajaran, dari yang berpusat pada hafalan menjadi yang lebih menekankan pada pemecahan masalah dan inovasi.

Selain itu, Zaky juga menyinggung tentang perlunya regulasi yang jelas terkait penggunaan AI dalam pendidikan. "Pemerintah dan lembaga terkait perlu bekerja sama untuk menyusun kebijakan yang melindungi hak-hak mahasiswa dan memastikan bahwa AI digunakan secara adil dan transparan," tegasnya. Hal ini penting untuk menghindari potensi penyalahgunaan AI, seperti diskriminasi atau pelanggaran privasi.

Dalam pandangannya, kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah adalah kunci untuk mewujudkan potensi AI dalam pendidikan tinggi. "Perguruan tinggi perlu menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri," jelas Zaky. Pemerintah, di sisi lain, dapat memberikan dukungan finansial dan regulasi yang memfasilitasi inovasi.

Zaky menutup kolomnya dengan optimisme, namun juga dengan peringatan. "AI memiliki potensi untuk merevolusi pendidikan tinggi di Indonesia, tetapi hanya jika kita mampu mengelolanya dengan bijak dan bertanggung jawab," katanya. Ia mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.

Artikel ini menyoroti bagaimana Achmad Zaky, sebagai tokoh penting dalam dunia teknologi dan pendidikan, memberikan perspektif yang berharga tentang integrasi AI dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menyeimbangkan antara potensi dan tantangan, tulisannya memberikan panduan yang relevan bagi para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di era digital ini.

Sumber: tekno.tempo.co