Pendidikan 27 Jun 2025, 17:00

Kenapa Tanggal 28 Oktober Disebut Hari Sumpah Pemuda? Ini Penjelasannya - detikNews

Kenapa 28 Oktober Diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda? Ini Penjelasannya Jakarta - Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Peringatan ini bukan tanpa alasan. La...

Kenapa 28 Oktober Diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda? Ini Penjelasannya

Jakarta - Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Peringatan ini bukan tanpa alasan. Lantas, mengapa tanggal 28 Oktober dipilih sebagai Hari Sumpah Pemuda? Berikut sejarah dan serba-serbi di balik peringatan tersebut.

Penyebutan 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda merujuk pada peristiwa bersejarah lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Dikutip dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda, lahirnya Sumpah Pemuda merupakan hasil Kongres Pemuda Kedua yang digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres Pemuda II dilaksanakan sebanyak tiga kali di tiga lokasi berbeda hingga menghasilkan ikrar yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ikrar ini kemudian dibacakan pada 28 Oktober 1928.

Kronologi Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Indonesia, seperti Jong Java, Jong Sumatra (Pemuda Sumatra), Pemuda Indonesia Sekar Rukun, Jong Islamieten, Jong Bataksbond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi, dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia.

27 Oktober 1928: Kongres Pemuda Pertama

Kongres Pemuda Pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam kongres tersebut, Soegondo Djojopoespito, selaku ketua kongres, menyampaikan harapannya agar kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan di kalangan pemuda Indonesia.

"Kongres ini diharapkan dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda Indonesia," ujar Soegondo.

Selanjutnya, Moehammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Ia menyebutkan lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

28 Oktober 1928: Kongres Pemuda Kedua

Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Kongres ini membahas masalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro menyampaikan bahwa anak-anak harus memperoleh pendidikan kebangsaan dan adanya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Mereka juga menekankan pentingnya pendidikan yang demokratis.

Kongres kemudian dilanjutkan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Pada sesi ini, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi, serta peran gerakan kepanduan. Ramelan menambahkan bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional karena mendidik anak-anak sejak dini untuk disiplin dan mandiri, yang merupakan hal penting dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup, lagu "Indonesia Raya" ciptaan Wage Rudolf Supratman dikumandangkan dan disambut meriah oleh para peserta. Kongres ditutup dengan pengumuman rumusan hasil kongres, yaitu ikrar Sumpah Pemuda.

Ikrar Sumpah Pemuda

Berikut adalah bunyi Ikrar Sumpah Pemuda:

PERTAMA: KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA: KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA: KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.

Momentum lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 inilah yang menjadi alasan mengapa tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati hari bersejarah ini untuk mengenang semangat persatuan dan kesatuan yang telah diikrarkan oleh para pemuda Indonesia. Pada tahun 2022, Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94.

Sumber: news.detik.com