Nasional 20 Jun 2025, 22:58

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya Jakarta - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini tidak lepas dar...

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya

Jakarta - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini tidak lepas dari sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Lantas, mengapa tanggal 20 Mei dipilih sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Jawabannya merujuk pada berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal tersebut di tahun 1908. Organisasi ini dianggap sebagai cikal bakal gerakan nasionalisme yang membangkitkan semangat persatuan dan kesadaran berbangsa di kalangan rakyat Indonesia.

Penetapan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional bermula dari usulan Presiden pertama RI, Soekarno, pada tahun 1948. Menurut Soekarno, kelahiran Budi Utomo menjadi titik awal bangkitnya nasionalisme dan perlawanan masyarakat Indonesia terhadap penjajahan.

Sejarawan Hilmar Farid menjelaskan bahwa Budi Utomo memang masih bersifat kedaerahan pada awalnya, tetapi memiliki unsur modernitas yang membedakannya dari organisasi lain pada masa itu. "Bung Karno mencari jejak sejarah yang bisa menjelaskan asal-usul gerakan bangsa Indonesia. Budi Utomo jelas masih bersifat kedaerahan awalnya, tetapi yang membedakan dengan organisasi lainnya saat itu adalah unsur modernitasnya. Bagaimana ada mekanisme pemilihan ketua dalam organisasi," ujarnya.

Latar belakang penetapan ini terjadi pada masa yang penuh gejolak. Dua tahun setelah kemerdekaan, Belanda melancarkan agresi militer yang mengguncang stabilitas sosial dan politik Indonesia. Ibu kota negara sempat dipindahkan ke Yogyakarta. Selain itu, muncul oposisi pemerintah dari Front Demokrasi Rakyat yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin, serta krisis ekonomi akibat masalah pasokan beras.

Dalam situasi sulit tersebut, Soekarno mencari simbol pemersatu bangsa. Ia kemudian menetapkan tanggal kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948.

Budi Utomo didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini bergerak di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, dan non-politik. Meskipun demikian, semangat dan pemikiran para anggotanya menjadi pemicu perjuangan untuk melepaskan bangsa dari penjajahan.

Berdirinya Budi Utomo tidak lepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang alumni STOVIA. Ia bertemu dengan dr. Soetomo dan Soeradji untuk menyampaikan ide-idenya tentang pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertemuan tersebut kemudian memicu terbentuknya "Perkumpulan Boedi Oetomo".

Organisasi ini mengusung semboyan "Biar lambat asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas", yang terinspirasi dari filosofi pohon beringin. Semboyan ini menggambarkan semangat untuk membangun bangsa secara bertahap, namun kokoh dan berkelanjutan.

Budi Utomo telah mengubah cara perjuangan bangsa Indonesia. Dari perjuangan fisik yang bersifat kedaerahan, menjadi perjuangan diplomatis yang bersifat nasional. Organisasi ini berhasil membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan.

Dengan demikian, peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei adalah momentum untuk mengenang jasa para pendiri Budi Utomo dan seluruh tokoh pergerakan nasional. Semangat persatuan, kesadaran berbangsa, dan cinta tanah air yang mereka kobarkan harus terus dijaga dan dilestarikan dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Sumber: news.detik.com