Nasional 20 Jun 2025, 01:57

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya Jakarta - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Penetapan tanggal ini merujuk...

Kenapa 20 Mei Diperingati Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarahnya

Jakarta - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Penetapan tanggal ini merujuk pada momentum berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Lantas, mengapa Budi Utomo dianggap sebagai cikal bakal kebangkitan nasional dan bagaimana sejarah penetapan 20 Mei sebagai Harkitnas? Berikut ulasannya.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional sendiri bermula dari usulan Presiden pertama RI, Soekarno. Pada tahun 1948, Soekarno menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Alasan di balik pemilihan tanggal ini adalah karena Budi Utomo dianggap sebagai awal dari bangkitnya nasionalisme dan gerakan masyarakat Indonesia dalam melawan penjajahan.

Sejarawan Hilmar Farid menjelaskan bahwa Budi Utomo memang masih bersifat kedaerahan pada awalnya, namun memiliki unsur modernitas yang membedakannya dari organisasi lain pada masa itu. "Bung Karno mencari jejak sejarah yang bisa menjelaskan asal-usul gerakan bangsa Indonesia. Budi Utomo jelas masih bersifat kedaerahan awalnya, tetapi yang membedakan dengan organisasi lainnya saat itu adalah unsur modernitasnya. Bagaimana ada mekanisme pemilihan ketua dalam organisasi," ujarnya.

Penetapan Harkitnas pada 20 Mei juga tidak lepas dari kondisi politik dan sosial yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, agresi militer Belanda menyebabkan gejolak sosial dan politik, bahkan ibu kota negara sempat dipindahkan ke Yogyakarta. Selain itu, munculnya Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dipimpin Amir Sjarifuddin sebagai oposisi pemerintah dan krisis ekonomi akibat masalah pasokan beras semakin memperkeruh suasana.

Dalam kondisi tersebut, Presiden Soekarno mencari simbol yang dapat mempersatukan bangsa. Maka, pada tahun 1948, Soekarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sebagai momentum untuk mengenang kelahiran organisasi Budi Utomo.

Budi Utomo sendiri didirikan pada 20 Mei 1908 di Jakarta oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), sekolah kedokteran Belanda. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan non-politik.

Berdirinya Budi Utomo tidak lepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA, yang sebelumnya bertemu dengan dr. Soetomo dan Soeradji untuk menyampaikan ide-idenya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertemuan di ruang Kelas Anatomi STOVIA kemudian memicu pertemuan non-formal dengan pelajar-pelajar STOVIA lainnya, yang menghasilkan lahirnya "Perkumpulan Boedi Oetomo".

Organisasi Budi Utomo mengusung semboyan "Biar lambat asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas," yang terinspirasi dari filosofi Pohon Beringin. Semboyan ini menggambarkan bahwa meski pertumbuhannya lambat, namun semakin lama semakin besar, kokoh, dan rindang.

Meskipun tidak langsung terjun ke bidang politik, semangat dan pemikiran para anggota Budi Utomo menjadi pemicu perjuangan untuk melepaskan bangsa Indonesia dari penjajahan kolonialisme. Budi Utomo telah mengubah perjuangan bangsa Indonesia dari yang awalnya bersifat fisik menjadi perjuangan secara diplomatis.

Selain itu, Budi Utomo juga mengubah perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi bersifat nasional. Organisasi ini telah membangkitkan semangat nasional rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan demi mencapai kemerdekaan.

Dengan demikian, peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei adalah untuk mengenang peran penting Budi Utomo sebagai organisasi yang menginspirasi dan memicu semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam melawan penjajahan. Semangat kebangkitan nasional ini perlu terus dipelihara dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sumber: news.detik.com