Sosial & Budaya 17 Jun 2025, 03:38

Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Desa Wisata Penglipuran, Bali

Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Desa Wisata Penglipuran, Bali BANGli, Bali - Di tengah arus modernisasi dan pembangunan yang pesat, Desa Wisata Penglipuran di Bali membukti...

Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Desa Wisata Penglipuran, Bali

BANGli, Bali - Di tengah arus modernisasi dan pembangunan yang pesat, Desa Wisata Penglipuran di Bali membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi fondasi kuat dalam pembangunan berkelanjutan. Desa ini berhasil menjaga tradisi dan lingkungan, menjadikannya daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik.

Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, telah lama dikenal karena keindahan alamnya, arsitektur tradisionalnya, dan praktik budaya yang masih lestari. Keberhasilan desa ini dalam menjaga kearifan lokal telah menarik perhatian dunia, menjadikannya sebagai contoh sukses bagaimana pembangunan dapat berjalan selaras dengan tradisi dan lingkungan.

Menjaga Tradisi dan Lingkungan

Salah satu kunci keberhasilan Penglipuran adalah komitmen masyarakatnya untuk menjaga tradisi dan lingkungan. Rumah-rumah tradisional Bali dengan arsitektur yang khas masih berdiri kokoh, menciptakan suasana yang unik dan memikat. Selain itu, masyarakat Penglipuran juga aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan partisipasi aktif dalam kegiatan penghijauan.

"Kami percaya bahwa tradisi dan lingkungan adalah warisan berharga yang harus kami jaga. Dengan menjaga keduanya, kami tidak hanya melestarikan identitas budaya kami, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi generasi mendatang," ujar I Wayan Supat, seorang tokoh masyarakat Penglipuran.

Dampak Positif bagi Pariwisata

Upaya pelestarian kearifan lokal ini ternyata berdampak positif bagi sektor pariwisata di Penglipuran. Semakin banyak wisatawan yang datang untuk merasakan pengalaman unik yang ditawarkan desa ini. Mereka tertarik dengan keindahan alam, arsitektur tradisional, dan budaya yang masih hidup.

"Kami sangat terkesan dengan kebersihan dan keindahan desa ini. Masyarakatnya juga sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat. Penglipuran adalah contoh bagaimana pariwisata dapat berjalan selaras dengan pelestarian budaya dan lingkungan," kata Sarah, seorang wisatawan asal Australia.

Pembangunan Berkelanjutan sebagai Prioritas

Pemerintah Desa Penglipuran juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan. Mereka berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. Salah satu contohnya adalah dengan membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung setiap hari, untuk menghindari overcrowding dan menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami sadar bahwa pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi kami juga harus memastikan bahwa pariwisata tidak merusak lingkungan dan budaya kami. Oleh karena itu, kami berupaya untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, yang memberikan manfaat bagi semua pihak," jelas I Nengah Moneng, Kepala Desa Penglipuran.

Inspirasi bagi Desa Lain

Keberhasilan Desa Wisata Penglipuran dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia, khususnya dalam mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan menjaga tradisi dan lingkungan, desa-desa dapat menciptakan daya tarik wisata yang unik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

"Kami berharap bahwa pengalaman Penglipuran dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal mereka dan mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan begitu, kita dapat melestarikan budaya dan lingkungan kita, sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas I Wayan Supat.

Desa Wisata Penglipuran telah membuktikan bahwa kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga aset berharga yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan komitmen yang kuat dari masyarakat dan pemerintah desa, Penglipuran terus menjadi contoh sukses bagaimana tradisi dan modernitas dapat berjalan seiring sejalan.

Sumber: news.detik.com