Kesehatan 16 Jun 2025, 04:36

Inovasi Baru: Puskesmas di Surabaya Gunakan AI untuk Diagnosa Awal Penyakit

Surabaya Terapkan AI di Puskesmas untuk Diagnosis Dini Penyakit Surabaya, [Tanggal Hari Ini] – Pemerintah Kota Surabaya terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Terbaru,...

Surabaya Terapkan AI di Puskesmas untuk Diagnosis Dini Penyakit

Surabaya, [Tanggal Hari Ini] – Pemerintah Kota Surabaya terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Terbaru, sejumlah Puskesmas di Surabaya mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu diagnosis awal berbagai penyakit. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, serta mempercepat proses penanganan pasien.

Pemanfaatan AI dalam diagnosis penyakit di Puskesmas ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sistem AI yang digunakan mampu menganalisis data pasien, seperti riwayat kesehatan, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan awal, untuk memberikan rekomendasi diagnosis kepada dokter. Dengan begitu, dokter dapat lebih cepat dan tepat dalam menentukan langkah penanganan selanjutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, [Nama Kepala Dinas], menjelaskan bahwa penerapan AI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat pertama. "Kami melihat potensi besar AI dalam membantu petugas medis kami di Puskesmas. Dengan AI, diagnosis awal bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, sehingga pasien bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat," ujarnya.

Sistem AI yang digunakan telah melalui serangkaian uji coba dan pelatihan bagi para tenaga medis. Data yang digunakan untuk melatih AI berasal dari berbagai sumber, termasuk rekam medis elektronik pasien, data epidemiologi penyakit, dan informasi medis terkini. Hal ini memastikan bahwa AI memiliki pemahaman yang komprehensif tentang berbagai jenis penyakit dan kondisi kesehatan.

Salah satu dokter di Puskesmas [Nama Puskesmas], dr. [Nama Dokter], mengaku sangat terbantu dengan adanya teknologi AI ini. "Sebelumnya, kami seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk mendiagnosis penyakit, terutama yang gejalanya mirip dengan penyakit lain. Dengan AI, kami mendapatkan rekomendasi diagnosis yang sangat membantu, sehingga kami bisa lebih fokus pada penanganan pasien," katanya.

Selain membantu diagnosis, AI juga dimanfaatkan untuk memprediksi potensi penyebaran penyakit menular. Dengan menganalisis data epidemiologi dan mobilitas penduduk, sistem AI dapat memberikan peringatan dini kepada petugas kesehatan jika terdeteksi adanya potensi wabah penyakit. Hal ini memungkinkan tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Namun demikian, Pemerintah Kota Surabaya menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan peran dokter sepenuhnya. AI hanyalah alat bantu yang dapat meningkatkan kemampuan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. "AI ini adalah asisten bagi dokter, bukan pengganti. Dokter tetap memiliki peran utama dalam mengambil keputusan medis berdasarkan pertimbangan klinis dan pengalaman mereka," tegas [Nama Kepala Dinas].

Penerapan AI di Puskesmas ini merupakan bagian dari program Smart City yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Selain di bidang kesehatan, teknologi AI juga diterapkan di berbagai sektor lainnya, seperti transportasi, pendidikan, dan pelayanan publik.

Ke depan, Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk memperluas penggunaan AI di seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Surabaya. Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan sistem AI yang lebih canggih, yang mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi. Dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif.

Sumber: liputan6.com