Teknologi & Sains 09 Jun 2025, 23:32

Ilmuwan Indonesia Temukan Metode Baru Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Ilmuwan Indonesia Temukan Metode Baru Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan Yogyakarta – Tim ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan metode inovatif...

Ilmuwan Indonesia Temukan Metode Baru Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Yogyakarta – Tim ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan metode inovatif untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Penemuan ini menawarkan solusi yang lebih efisien dan ekonomis dibandingkan metode pengolahan konvensional, menjanjikan kontribusi signifikan dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

Penelitian yang dipimpin oleh [Nama Ketua Tim Peneliti, jika tersedia] ini berfokus pada pengembangan teknologi pirolisis termal yang dimodifikasi. Pirolisis merupakan proses dekomposisi termal material organik pada suhu tinggi tanpa oksigen. Dalam metode yang dikembangkan oleh tim UGM, proses pirolisis dioptimalkan untuk menghasilkan bahan bakar cair yang berkualitas tinggi dari berbagai jenis limbah plastik, termasuk polietilen (PE), polipropilen (PP), dan polistiren (PS).

"Metode yang kami kembangkan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode pirolisis konvensional," ujar [Nama Ketua Tim Peneliti, jika tersedia]. "Pertama, kami menggunakan katalis khusus yang mampu meningkatkan efisiensi konversi limbah plastik menjadi bahan bakar. Kedua, prosesnya dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah, sehingga mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional."

Lebih lanjut, tim peneliti mengklaim bahwa bahan bakar yang dihasilkan dari proses ini memiliki kualitas yang setara dengan bahan bakar fosil, bahkan berpotensi menghasilkan emisi yang lebih rendah. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bakar kendaraan bermotor hingga bahan bakar industri.

Penemuan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku industri. Pemerintah berharap bahwa teknologi ini dapat segera diimplementasikan secara luas untuk mengurangi volume sampah plastik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencemari lingkungan.

"Kami sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh tim UGM ini," kata [Nama Pejabat Pemerintah, jika tersedia], [Jabatan Pejabat Pemerintah]. "Pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar merupakan solusi yang sangat menjanjikan untuk mengatasi masalah sampah plastik sekaligus mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil."

Selain manfaat lingkungan, teknologi ini juga berpotensi memberikan dampak ekonomi yang positif. Dengan biaya operasional yang lebih rendah, pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.

Saat ini, tim UGM sedang melakukan uji coba skala pilot untuk menguji kinerja teknologi ini dalam kondisi yang lebih realistis. Mereka juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan swasta untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan untuk pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar.

"Kami berharap bahwa dalam waktu dekat, teknologi ini dapat diimplementasikan secara komersial dan memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia," pungkas [Nama Ketua Tim Peneliti, jika tersedia].

Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik hingga 70% pada tahun 2025. Diharapkan, penemuan ini dapat menjadi pendorong bagi inovasi-inovasi lain dalam bidang pengolahan limbah dan energi terbarukan, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Penelitian ini juga membuka peluang bagi kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi inovatif yang berdaya saing global dalam pengelolaan lingkungan.

Sumber: liputan6.com