Internasional 20 Jun 2025, 22:58

Hari Pengungsi Sedunia Diperingati Tiap 20 Juni, Ini Pesan Sekjen PBB Antonio Guterres

Pesan Sekjen PBB di Hari Pengungsi Sedunia: Solidaritas Global untuk Masa Depan yang Lebih Baik NEW YORK CITY (20 Juni 2025) – Setiap tahun pada tanggal 20 Juni, dunia memperingati Hari Pengungsi Sedu...

Pesan Sekjen PBB di Hari Pengungsi Sedunia: Solidaritas Global untuk Masa Depan yang Lebih Baik

NEW YORK CITY (20 Juni 2025) – Setiap tahun pada tanggal 20 Juni, dunia memperingati Hari Pengungsi Sedunia, sebuah momen untuk menghormati jutaan orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang, penganiayaan, dan bencana. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dalam pesannya tahun ini, menyerukan solidaritas global yang lebih besar untuk para pengungsi yang terus menghadapi tantangan berat di berbagai belahan dunia.

Guterres menyoroti ironi yang menyakitkan: sementara jumlah orang yang mengungsi demi keselamatan terus mencapai rekor tertinggi—dari Sudan hingga Ukraina, dari Haiti hingga Myanmar—dukungan internasional justru mengalami penurunan. Ia menekankan bahwa setiap pengungsi membawa kisah kehilangan yang mendalam, tentang keluarga yang tercerabut dan masa depan yang berubah seketika.

"Setiap individu membawa kisah kehilangan yang mendalam—tentang keluarga yang tercerabut dan masa depan yang berubah seketika," ujar Antonio Guterres, seperti dikutip dari laman Indonesia.un.org.

Lebih lanjut, Guterres menambahkan bahwa banyak pengungsi menghadapi "pintu-pintu yang tertutup dan gelombang xenofobia yang kian meningkat." Kondisi ini semakin memperburuk situasi sulit yang sudah mereka alami.

Sekretaris Jenderal PBB juga menyoroti beban berat yang ditanggung oleh negara-negara berkembang sebagai komunitas tuan rumah pengungsi. Menurutnya, situasi ini "tidak adil dan tidak berkelanjutan." Negara-negara ini sering kali memiliki sumber daya yang terbatas namun harus menampung sejumlah besar pengungsi, yang memberikan tekanan tambahan pada ekonomi dan infrastruktur lokal.

Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, Guterres mengapresiasi semangat dan ketangguhan para pengungsi. Ia menekankan bahwa jika diberi kesempatan, para pengungsi mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.

"Mereka memperkuat ekonomi, memperkaya budaya, dan mempererat hubungan sosial," tegasnya. Guterres memberikan contoh bagaimana para pengungsi, dengan keterampilan dan pengalaman mereka, dapat membantu mengisi kekurangan tenaga kerja, menciptakan bisnis baru, dan membawa inovasi ke komunitas tempat mereka menetap.

Untuk mewujudkan solidaritas yang sesungguhnya, Guterres menyerukan aksi nyata yang melampaui retorika. Ia menekankan bahwa solidaritas bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk nyata, termasuk peningkatan bantuan kemanusiaan, pemukiman kembali, perlindungan hukum, dan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang layak.

Bantuan kemanusiaan yang ditingkatkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Pemukiman kembali memberikan kesempatan bagi para pengungsi untuk memulai hidup baru di negara yang aman dan stabil. Perlindungan hukum memastikan bahwa hak-hak para pengungsi dihormati dan bahwa mereka tidak menjadi korban diskriminasi atau eksploitasi. Akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang layak memungkinkan para pengungsi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Guterres mengakhiri pesannya dengan ajakan yang kuat untuk bertindak: "Menjadi pengungsi bukanlah pilihan. Tapi bagaimana kita merespons, itu adalah pilihan kita. Maka marilah kita memilih solidaritas. Mari kita pilih keberanian. Mari kita pilih kemanusiaan."

Hari Pengungsi Sedunia menjadi pengingat penting bagi komunitas internasional bahwa di balik statistik pengungsian, terdapat wajah-wajah manusia yang berharap akan masa depan yang lebih aman dan bermartabat. Peringatan ini juga merupakan kesempatan untuk merenungkan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu para pengungsi dan memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Dengan memilih solidaritas, keberanian, dan kemanusiaan, kita dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi para pengungsi dan bagi semua orang. Masa depan yang lebih aman dan bermartabat bagi para pengungsi adalah tanggung jawab kita bersama, dan kita harus bekerja sama untuk mewujudkannya.

Sumber: liputan6.com