Olahraga 17 Jul 2025, 04:56

Hari Olahraga Nasional dan upaya membangun bangsa

Hari Olahraga Nasional: Momentum Membangun Bangsa Melalui Semangat Persatuan dan Prestasi JAKARTA (ANTARA) - Setiap tanggal 9 September, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Lebih...

Hari Olahraga Nasional: Momentum Membangun Bangsa Melalui Semangat Persatuan dan Prestasi

JAKARTA (ANTARA) - Setiap tanggal 9 September, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Lebih dari sekadar perayaan, Haornas menjadi momentum untuk merefleksikan peran penting olahraga dalam pembangunan bangsa. Lantas, apa makna Haornas bagi Indonesia? Bagaimana sejarahnya, dan apa kaitannya dengan upaya membangun bangsa?

Haornas bermula dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada 9 September 1948 di Solo. PON pertama menjadi ajang olahraga berskala nasional pertama yang diadakan di Indonesia sebagai negara merdeka. Presiden Soekarno secara langsung membuka acara tersebut pada pukul 09.00 WIB. Lebih dari sekadar kompetisi olahraga, PON pertama sarat dengan semangat nasionalisme dan upaya untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara merdeka di mata dunia.

Mendiang Nelson Mandela, tokoh dunia yang juga peraih Nobel Perdamaian, pernah berkata, "Olahraga memiliki kuasa mengubah dunia, memiliki kuasa dalam memberi inspirasi, memiliki kuasa dalam menyatukan manusia. Olahraga lebih kuat dibandingkan upaya pemerintah mana pun dalam meruntuhkan diskriminasi ras." Kata-kata Mandela ini relevan dengan semangat Haornas dan peran olahraga dalam pembangunan bangsa.

Penetapan 9 September sebagai Haornas baru dilakukan pada tahun 1985 oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985. Sebelumnya, Indonesia belum memiliki hari khusus untuk merayakan olahraga.

PON pertama pada tahun 1948 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga simbol persatuan dan kedaulatan bangsa. Pada masa itu, Indonesia baru saja merdeka dan masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Olahraga menjadi salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, semangat olahraga telah tumbuh di Nusantara. Berbagai organisasi olahraga, seperti PSSI, telah berdiri sejak masa kolonial. Bahkan, pada tahun 1938, telah diadakan sportweek yang menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan PON.

Setelah kemerdekaan, para perintis bangsa menggelar kongres di Solo pada tahun 1946 yang menghasilkan Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). PORI bertugas mengkoordinasi semua cabang olahraga di Indonesia dan mempersiapkan atlet untuk Olimpiade London 1948.

Sayangnya, keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade London 1948 terganjal karena Komite Olimpiade Internasional (IOC) belum mengakui PORI. Hal ini mendorong Indonesia untuk menggelar ajang olahraga tingkat nasional, yaitu PON.

Dalam perkembangannya, Haornas terus dimaknai sebagai momentum untuk membangun bangsa. Tahun ini, Haornas akan digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tema Haornas 2022, "Bersama Mencetak Juara," mencerminkan semangat untuk terus mendorong prestasi olahraga Indonesia melalui Desain Besar Olahraga Nasional.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menekankan pentingnya kerja sama, kolaborasi, dan sinergi dalam mewujudkan cita-cita besar prestasi bangsa. "Untuk mewujudkan itu (Bersama Cetak Juara), semangatnya adalah kerja sama, kolaborasi, sinergi, sehingga tidak bisa sendiri-sendiri untuk mencetak juara," ujarnya.

Prestasi olahraga memiliki korelasi dengan cara Indonesia dilihat di mata dunia. Tekad untuk mencetak juara adalah bagian dari upaya para perintis bangsa dalam menggelar PON pertama pada 9 September 1948. Olahraga memiliki peran istimewa dalam menyatukan bangsa karena tidak mengenal perbedaan ras, agama, orientasi politik, dan status sosial.

Olahraga menciptakan rasa kebersamaan dan kolektivitas, di mana atlet menjadi agen penting dalam menumbuhkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk pembangunan bangsa. Prestasi olahraga membangkitkan kebanggaan masyarakat, memperkuat persatuan, dan mendorong semangat untuk terus membangun bangsa.

Sumber: antaranews.com