Nasional 21 Jun 2025, 01:57

Hari Krida Pertanian 21 Juni: Latar Belakang dan Cara Merayakan

Hari Krida Pertanian 21 Juni: Penghormatan untuk Petani dan Awal Musim Tanam JAKARTA - Setiap tanggal 21 Juni, Indonesia memperingati Hari Krida Pertanian Nasional sebagai bentuk penghormatan kepada p...

Hari Krida Pertanian 21 Juni: Penghormatan untuk Petani dan Awal Musim Tanam

JAKARTA - Setiap tanggal 21 Juni, Indonesia memperingati Hari Krida Pertanian Nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para petani, peternak, dan seluruh pelaku utama di sektor pertanian. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengapresiasi jasa dan pengabdian mereka dalam menjaga ketersediaan pangan, keberlanjutan sumber daya pertanian, serta stabilitas ketahanan pangan nasional.

Mengapa 21 Juni?

Pemilihan tanggal 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian Nasional bukan tanpa alasan. Tanggal ini bertepatan dengan awal musim tanam berdasarkan sistem penanggalan tradisional yang dikenal sebagai Pranata Mangsa. Sistem ini masih relevan dan digunakan oleh banyak petani di berbagai daerah untuk merencanakan aktivitas bercocok tanam hingga penangkapan ikan.

Pranata Mangsa, seperti dijelaskan di laman resmi Kementerian Pertanian RI, adalah kalender musim yang disusun berdasarkan peredaran matahari selama satu siklus tahun (365 atau 366 hari). Sistem ini membagi satu tahun menjadi 12 musim, masing-masing dengan karakteristik cuaca yang memengaruhi aktivitas pertanian, seperti curah hujan, arah angin, serta potensi serangan hama dan penyakit tanaman.

Tanggal 21 Juni menandai awal dari musim pertama dalam sistem Pranata Mangsa, menjadikannya simbol permulaan siklus tanam dan kehidupan baru di sektor pertanian. Selain itu, periode Juni hingga Juli juga dikenal sebagai masa panen berbagai komoditas unggulan seperti kopi, lada, dan cengkeh. Pada masa ini, petani biasanya mulai mengevaluasi hasil pertanian selama setahun ke belakang dan menyusun perencanaan baru untuk musim berikutnya.

Merayakan Hari Krida Pertanian

Peringatan Hari Krida Pertanian umumnya dirayakan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan petani, penyuluh pertanian, pegawai pemerintahan, dan pelaku usaha tani. Kegiatan tersebut bisa beragam bentuknya, mulai dari doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah, gelar hasil pertanian yang memamerkan produk-produk unggulan, pemberian penghargaan kepada petani berprestasi sebagai bentuk apresiasi, pameran teknologi pertanian yang memperkenalkan inovasi terkini, hingga diskusi dan seminar tentang pengembangan pertanian berkelanjutan.

Tidak hanya di tingkat pusat, pemerintah daerah juga seringkali menyelenggarakan peringatan Hari Krida Pertanian Nasional dengan melibatkan kelompok tani, koperasi petani, dan sekolah pertanian. Hal ini bertujuan sebagai sarana edukasi dan penyuluhan bagi generasi muda serta masyarakat umum mengenai pentingnya sektor pertanian.

Lebih dari Sekadar Seremoni

Hari Krida Pertanian Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga momen penting untuk memperkuat semangat para pelaku pertanian dalam menjaga ketahanan pangan dan kemandirian bangsa. Peringatan ini menjadi pengingat akan peran vital sektor pertanian dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat umum, sektor pertanian diharapkan semakin maju dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Inovasi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan pertanian menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Hari Krida Pertanian menjadi momentum untuk merenungkan kembali kontribusi sektor pertanian, sekaligus menyusun strategi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Sumber: news.detik.com