Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 10 Agustus dan Sejarahnya

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 10 Agustus: Mengenang Tonggak Sejarah Inovasi Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia – Setiap tanggal 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Hari penting ini menjadi momentum untuk mengenang dan menghargai sejarah kebangkitan teknologi di Tanah Air. Lantas, apa sebenarnya Hakteknas itu, siapa saja yang terlibat, kapan diperingati, di mana awalnya, mengapa diperingati, dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini?

Hakteknas adalah tonggak sejarah yang menandai keberhasilan bangsa Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Peringatan ini bertujuan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat untuk terus berinovasi dan berkreasi demi kesejahteraan dan peradaban bangsa.

Sejarah Lahirnya Hakteknas

Peringatan Hakteknas setiap tanggal 10 Agustus didasari oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1995. Tanggal ini dipilih untuk mengenang penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995 di Bandung. Pesawat N-250 merupakan hasil karya anak bangsa yang membuktikan bahwa Indonesia mampu menumbuhkan inovasi dan mengembangkan iptek nasional.

Pesawat N-250 sendiri adalah pesawat komuter turboprop rancangan asli Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), yang kini dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia. Sebelumnya, IPTN telah berhasil memproduksi pesawat CASA-212 dengan lisensi dari Spanyol dan pesawat CN-235 bersama dengan perusahaan CASA Spanyol.

Berangkat dari pengalaman dan keberhasilan tersebut, para ahli di IPTN kemudian merancang dan memproduksi pesawat N-250 secara mandiri. Kode "N" pada pesawat ini memiliki arti Nusantara, yang menunjukkan bahwa desain, produksi, dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia.

Keberhasilan penerbangan pesawat N-250 Gatotkaca menjadi simbol kemajuan teknologi Indonesia. Pada tanggal 6 Oktober 1995, Presiden Republik Indonesia menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) melalui Keppres Nomor 71 Tahun 1995.

Tujuan dan Makna Peringatan Hakteknas

Peringatan Hakteknas memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:

1. Menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan iptek.
2. Memberikan dorongan kepada masyarakat untuk terus menerus membangkitkan daya inovasi dan kreasi.
3. Menyajikan hasil karya iptek sebagai bentuk pertanggungjawaban publik terhadap segala hal yang telah dilakukan oleh komunitas iptek.
4. Meningkatkan semangat kreativitas dan inovasi teknologi untuk kemajuan bangsa di bidang iptek.
5. Memberikan penghargaan kepada para peneliti dan perekayasa yang berprestasi dan produktif di bidang iptek.

Penghargaan Bagi Aktor Sistem Inovasi Nasional

Setiap tahun, dalam peringatan Hakteknas, diberikan penghargaan kepada para aktor Sistem Inovasi Nasional yang telah berprestasi luar biasa dalam memacu tumbuhnya inovasi. Penghargaan ini diberikan kepada unsur ABGC+M, yaitu:

• Akademisi (Academician, A): Penghasil iptek.
• Swasta (Business, B): Pengguna iptek.
• Pemerintah (Government, G): Penumbuh iklim inovasi.
• Komunitas (Community, C): Kelompok pelaku iptek.
• Media Massa (Mass Media, M): Mitra pemasyarakatan hasil-hasil iptek.

Kesimpulan

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus merupakan momentum penting untuk mengenang sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia. Peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya inovasi dan pengembangan iptek dalam pembangunan nasional.

Dengan semangat Hakteknas, diharapkan masyarakat Indonesia terus termotivasi untuk berkreasi dan berinovasi, sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa dan negara di berbagai bidang. Hakteknas bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk membangkitkan semangat inovasi dan kreativitas demi Indonesia yang lebih baik.

Sumber: news.detik.com