Hari Ini dalam Sejarah: PBB Cetuskan 11 Februari Hari Perempuan di Bidang Sains
PBB Tetapkan 11 Februari sebagai Hari Internasional Perempuan di Bidang Sains: Upaya Mendorong Kesetaraan Gender dan Inovasi KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 11 Februar...
PBB Tetapkan 11 Februari sebagai Hari Internasional Perempuan di Bidang Sains: Upaya Mendorong Kesetaraan Gender dan Inovasi
KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 11 Februari sebagai Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan di Bidang Sains. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam bidang sains dan teknologi, serta untuk mendorong kesetaraan gender dalam bidang-bidang tersebut.
Mengapa Hari Internasional Perempuan di Bidang Sains Penting?
Sains dan kesetaraan gender merupakan dua pilar penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan oleh PBB pada tahun 2030. Meskipun telah banyak perempuan inspiratif yang berkontribusi dalam bidang sains selama 15 tahun terakhir, data menunjukkan bahwa representasi perempuan di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) masih sangat rendah.
UNESCO mencatat bahwa antara tahun 2014 dan 2016, hanya 30 persen pelajar perempuan yang memilih bidang STEM di perguruan tinggi. Secara global, pendaftaran pelajar perempuan sangat rendah dalam bidang TIK (Teknik, Informatika, dan Komputer) (3 persen), ilmu alam, matematika dan statistik (5 persen), serta teknik, manufaktur, dan konstruksi (8 persen).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Perempuan di Bidang Sains
Berbagai faktor berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi perempuan di bidang sains. Bias dan stereotip gender memainkan peran penting dalam menjauhkan anak perempuan dan wanita dari bidang-bidang sains. Data dari Institut Geena Davis menunjukkan bahwa hanya 12 persen perempuan yang teridentifikasi melakukan pekerjaan STEM.
Selain itu, kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, serta kurangnya dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah juga menjadi hambatan bagi perempuan untuk mengejar karir di bidang sains.
Upaya PBB dalam Mendorong Kesetaraan Gender di Bidang Sains
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, PBB mendeklarasikan 11 Februari sebagai Hari Internasional bagi Wanita dan Anak Perempuan di bidang Sains. Keputusan ini didasarkan pada resolusi Sidang Umum PBB pada 22 Desember 2015, dan diimplementasikan oleh UNESCO dan UN Women.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menekankan pentingnya memanfaatkan potensi penuh semua orang, termasuk perempuan dan anak perempuan, untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Ia juga menyerukan penghapusan stereotip kesetaraan gender di bidang sains.
"Pada hari internasional wanita dan anak perempuan di bidang sains, mari kita berjanji untuk mengakhiri ketimpangan gender di bidang sains," ujar Guterres.
Pentingnya Kesetaraan Gender di Bidang Sains untuk Masa Depan
Mendorong kesetaraan gender di bidang sains bukan hanya masalah keadilan, tetapi juga masalah kemajuan dan inovasi. Ketika perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam bidang sains, mereka dapat membawa perspektif dan ide-ide baru yang dapat mendorong penemuan dan inovasi.
Selain itu, melibatkan perempuan dalam bidang sains juga dapat membantu mengatasi masalah-masalah global yang kompleks, seperti perubahan iklim, kesehatan, dan pangan. Perempuan memiliki peran penting dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk masalah-masalah ini.
Dengan menetapkan 11 Februari sebagai Hari Internasional Perempuan di Bidang Sains, PBB berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di bidang sains, serta mendorong tindakan-tindakan konkret untuk mendukung perempuan dan anak perempuan dalam mengejar karir di bidang sains. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Sumber: internasional.kompas.com