Lifestyle 10 Jun 2025, 16:00

Hari Ayah Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Maknanya

Hari Ayah Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Maknanya JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Hari Ayah, sebuah perayaan global yang bertujuan menghormati peran dan kontribusi ayah dalam keluarga dan masyarakat, d...

Hari Ayah Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Maknanya

JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Hari Ayah, sebuah perayaan global yang bertujuan menghormati peran dan kontribusi ayah dalam keluarga dan masyarakat, diperingati dengan cara berbeda di berbagai negara. Di Indonesia, Hari Ayah diperingati setiap tanggal 12 November, sebuah momen untuk mengapresiasi kasih sayang, pengorbanan, dan dedikasi para ayah. Namun, bagaimana sejarah Hari Ayah di Indonesia dan apa maknanya?

Sejarah Hari Ayah di Indonesia bermula dari sebuah pertanyaan yang diajukan oleh peserta kompetisi menulis Surat untuk Ibu yang diadakan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2014. Awalnya, kompetisi ini diselenggarakan untuk merayakan Hari Ibu. Namun, di akhir acara, beberapa peserta bertanya mengenai peringatan Hari Ayah dan kapan acara serupa akan diadakan untuk menghormati peran ayah.

Pertanyaan tersebut memicu ide untuk merayakan Hari Ayah. Setelah melalui serangkaian kajian dan diskusi, tanggal 12 November akhirnya dipilih sebagai Hari Ayah Nasional. Peringatan Hari Ayah pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016. Meskipun Hari Ayah Sedunia telah lebih dulu dirayakan di banyak negara, perayaan Hari Ayah di Indonesia terbilang masih cukup baru.

Pada tahun tersebut, deklarasi 12 November sebagai Hari Ayah tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di berbagai daerah lain seperti Maumere, Flores, dan Nusa Tenggara Timur. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, diluncurkanlah buku berjudul "Kenangan untuk Ayah," yang berisi 100 surat dari anak-anak Indonesia yang ditujukan kepada ayah mereka. Buku ini kemudian dikirim oleh PPIP kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa bupati daerah, bersama dengan piagam deklarasi Hari Ayah.

Di sisi lain, Hari Ayah Internasional dirayakan setiap hari Minggu ketiga di bulan Juni oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan India. Ide untuk merayakan Hari Ayah ini muncul dari sosok Sonora Smart Dodd, seorang wanita dari Spokane, Washington. Ayah Sonora adalah seorang veteran perang sipil yang membesarkannya bersama lima saudara kandungnya setelah ibu mereka meninggal saat melahirkan.

Mengutip dari laman americanenglish.state.gov, pada tahun 1909, saat mendengarkan khotbah pada perayaan Hari Ibu, Sonora terinspirasi untuk mencetuskan ide Hari Ayah. Sonora mengusulkan ide ini pada para pemimpin agama setempat, yang kemudian mendukungnya. Akhirnya, Hari Ayah pertama kali dirayakan pada 19 Juni 1910, bertepatan dengan bulan ulang tahun ayah Sonora.

Presiden Amerika Serikat saat itu, Calvin Coolidge, memberikan dukungannya untuk peringatan ini pada tahun 1924. Kemudian pada tahun 1966, Presiden Lyndon B. Johnson mengeluarkan proklamasi yang mengakui hari tersebut. Hari Ayah akhirnya menjadi hari libur nasional pada 1972, ketika Presiden Richard Nixon menandatangani undang-undang yang menetapkan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni.

Hari Ayah bukan hanya sekadar hari untuk memberi hadiah atau ucapan selamat. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya peran seorang ayah dalam keluarga. Sebagai sosok yang berperan sebagai pencari nafkah dan pelindung keluarga, ayah memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan rasa aman dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak mereka.

Selain itu, Hari Ayah juga memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan ayah mereka yang mungkin selama ini tidak selalu terlihat atau terucap. Hari Ayah adalah hari yang penuh dengan makna emosional dan psikologis karena mengingatkan kita bahwa hubungan antara ayah dan anak adalah salah satu ikatan paling kuat dalam kehidupan.

Dengan demikian, Hari Ayah adalah momen penting untuk merayakan dan menghormati peran ayah dalam keluarga dan masyarakat. Baik dirayakan pada tanggal 12 November di Indonesia, maupun pada hari Minggu ketiga bulan Juni secara internasional, esensi dari perayaan ini tetap sama: mengapresiasi sosok ayah yang telah memberikan kasih sayang, perlindungan, dan dukungan tanpa batas.

RACHEL FARAHDIBA R | AULIA ULVA

Sumber: tempo.co