Harga Pangan Global Melonjak Akibat Krisis Iklim dan Konflik di Ukraina, FAO Beri Peringatan
Harga Pangan Global Melonjak Akibat Krisis Iklim dan Konflik di Ukraina, FAO Beri Peringatan Roma, Italia – Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengeluarkan peringatan ser...
Harga Pangan Global Melonjak Akibat Krisis Iklim dan Konflik di Ukraina, FAO Beri Peringatan
Roma, Italia – Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengeluarkan peringatan serius terkait potensi lonjakan harga pangan global. Krisis iklim yang semakin ekstrem dan dampak berkelanjutan dari konflik di Ukraina menjadi faktor utama yang memicu kekhawatiran ini. Peringatan ini disampaikan pada hari [tanggal tidak tersedia], di kantor pusat FAO di Roma, Italia, menyoroti ancaman serius terhadap ketahanan pangan global.
Krisis iklim, dengan gelombang panas ekstrem, banjir, dan kekeringan yang melanda berbagai wilayah di dunia, telah menyebabkan gangguan signifikan pada produksi pertanian. Negara-negara produsen pangan utama mengalami penurunan hasil panen, sementara rantai pasokan global terganggu akibat bencana alam.
Konflik di Ukraina, yang telah berlangsung sejak Februari 2022, semakin memperburuk situasi. Ukraina dan Rusia merupakan produsen dan eksportir utama berbagai komoditas pangan, termasuk gandum, jagung, dan minyak nabati. Gangguan pada produksi dan ekspor dari wilayah ini telah menyebabkan kekurangan pasokan dan lonjakan harga di pasar global.
FAO menyatakan bahwa kombinasi dari kedua faktor ini menciptakan "badai sempurna" yang mengancam ketahanan pangan bagi jutaan orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada impor pangan.
"Kita menghadapi situasi yang sangat mengkhawatirkan. Krisis iklim dan konflik di Ukraina bersama-sama mengancam untuk memicu lonjakan harga pangan yang akan berdampak paling parah pada masyarakat yang paling rentan," kata [nama dan jabatan perwakilan FAO, jika ada dalam sumber].
FAO mendesak negara-negara anggota untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi krisis ini. Beberapa langkah yang direkomendasikan termasuk:
- Investasi dalam pertanian berkelanjutan: Meningkatkan investasi dalam teknologi pertanian yang tahan iklim dan praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
- Diversifikasi rantai pasokan: Mengurangi ketergantungan pada satu sumber pasokan pangan dengan mendiversifikasi rantai pasokan dan mencari sumber alternatif.
- Bantuan kemanusiaan: Meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang paling terkena dampak krisis pangan.
- Koordinasi internasional: Meningkatkan koordinasi internasional untuk memastikan pasokan pangan yang stabil dan terjangkau bagi semua.
FAO juga menekankan pentingnya menjaga pasar pangan tetap terbuka dan transparan. Pembatasan ekspor dan tindakan proteksionis lainnya dapat memperburuk situasi dan menyebabkan harga pangan semakin melonjak.
"Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pangan tetap terjangkau dan tersedia bagi semua orang. Ini adalah tantangan global yang membutuhkan solusi global," tegas [nama dan jabatan perwakilan FAO, jika ada dalam sumber].
Peringatan FAO ini menggarisbawahi urgensi untuk bertindak cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Jika tidak, jutaan orang akan menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi, yang dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik di banyak negara.
Organisasi ini akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru kepada negara-negara anggota dan masyarakat internasional. FAO juga akan terus bekerja sama dengan pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan global.
Sebagai penutup, krisis iklim dan konflik di Ukraina merupakan ancaman serius bagi ketahanan pangan global. Diperlukan tindakan segera dan terkoordinasi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa pangan tetap terjangkau dan tersedia bagi semua orang. Masa depan pangan dunia berada di tangan kita.
Sumber: liputan6.com