Ekonomi & Bisnis 13 Jul 2025, 19:56

Harga Emas 13 Juli 2025 Hari ini, Naik atau Turun?

Harga Beras Melonjak di Lampung, Ini Penyebabnya Sukadana (Lampost.co) -- Harga beras di berbagai wilayah Lampung mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga ini terpantau pad...

Harga Beras Melonjak di Lampung, Ini Penyebabnya

Sukadana (Lampost.co) -- Harga beras di berbagai wilayah Lampung mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga ini terpantau pada dua jenis beras, yaitu medium dan premium, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Lonjakan harga beras ini memicu kekhawatiran di kalangan konsumen, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Kenaikan Harga Beras Bervariasi

Menurut pantauan Lampost.co di beberapa pasar tradisional di Lampung, kenaikan harga beras bervariasi tergantung jenis dan kualitasnya. Untuk beras medium, kenaikan berkisar antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Sementara itu, beras premium mengalami kenaikan yang lebih tinggi, mencapai Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram.

"Minggu lalu saya masih beli beras medium Rp11.000 per kilogram, sekarang sudah Rp12.000. Beras premium juga naik, dari Rp13.000 jadi Rp15.000," ujar Ibu Sumi, seorang pedagang nasi di Sukadana, Lampung Timur, Senin, 17 Juni 2024.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab kenaikan harga beras di Lampung. Salah satunya adalah faktor cuaca. Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan gagal panen di beberapa daerah sentra produksi beras, sehingga pasokan beras ke pasar menjadi berkurang.

Selain itu, kenaikan harga pupuk dan biaya transportasi juga turut memengaruhi harga beras di tingkat petani. Para petani terpaksa menaikkan harga jual gabah untuk menutupi biaya produksi yang meningkat.

"Kami terpaksa jual gabah dengan harga lebih tinggi karena biaya pupuk dan transportasi juga naik. Kalau tidak begitu, kami tidak dapat untung," kata Pak Tono, seorang petani padi di Lampung Tengah.

Dampak Bagi Masyarakat

Kenaikan harga beras ini tentu saja berdampak besar bagi masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari, sehingga kenaikan harganya akan sangat membebani pengeluaran rumah tangga.

"Berat sekali, Mas. Harga beras naik, kebutuhan lain juga ikut naik. Penghasilan saya sebagai buruh tani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluh Bapak Rahmat, seorang warga Lampung Selatan.

Upaya Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah Lampung telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi kenaikan harga beras ini. Salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan produksi beras melalui program intensifikasi pertanian dan pemberian bantuan kepada petani.

"Kami terus berupaya untuk menstabilkan harga beras dan membantu petani agar produksi beras tetap terjaga. Operasi pasar akan terus kami lakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau," ujar Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Bapak Arif Rahman.

Imbauan kepada Masyarakat

Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menghadapi kenaikan harga beras ini. Masyarakat diimbau untuk membeli beras sesuai dengan kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan yang dapat memperburuk situasi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang. Beli beras sesuai kebutuhan saja dan jangan melakukan penimbunan. Mari kita bersama-sama menjaga stabilitas harga beras," kata Bapak Arif Rahman.

Prospek Harga Beras ke Depan

Prospek harga beras ke depan masih belum dapat dipastikan. Namun, jika faktor-faktor penyebab kenaikan harga, seperti cuaca buruk dan kenaikan biaya produksi, dapat diatasi, diharapkan harga beras dapat kembali stabil dalam waktu dekat. Pemerintah Daerah Lampung akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga beras dan memastikan ketersediaan pasokan beras bagi masyarakat.

Sumber: lampost.co