Nasional 22 Jun 2025, 22:58

Gempa Hari Ini Minggu 22 Juni 2025 Saat Akhir Pekan: Getarkan Indonesia Dua Kali

Gempa Hari Ini Minggu 22 Juni 2025 Saat Akhir Pekan: Getarkan Indonesia Dua Kali Jakarta - Getaran gempa bumi kembali terasa di wilayah Indonesia pada akhir pekan ini, Minggu (22/6/2025). Hingga pukul...

Gempa Hari Ini Minggu 22 Juni 2025 Saat Akhir Pekan: Getarkan Indonesia Dua Kali

Jakarta - Getaran gempa bumi kembali terasa di wilayah Indonesia pada akhir pekan ini, Minggu (22/6/2025). Hingga pukul 20.00 WIB, tercatat dua gempa signifikan mengguncang wilayah Maluku. Gempa pertama terjadi di Seram Bagian Barat pada sore hari, disusul gempa kedua di Seram Bagian Timur beberapa jam kemudian.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa pertama terjadi pada pukul 16:31:20 WIB di wilayah Seram Bagian Barat, Maluku. Pusat gempa berada di laut, sekitar 6 kilometer barat daya Amalatu.

"Pusat gempa berada di laut 6 kilometer barat daya Amalatu, Seram Bagian Barat," demikian pernyataan BMKG yang dikutip dari laman resminya.

Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 4,9 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,47 Lintang Selatan (LS) dan 128,65 Bujur Timur (BT). Guncangan gempa dirasakan dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) III di Ambon, Kairatu, dan Saparua.

Gempa kedua terjadi pada pukul 18:47:22 WIB di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. BMKG mencatat gempa ini berkekuatan magnitudo 5 dengan kedalaman 10 kilometer.

"Gempa tidak berpotensi tsunami," jelas BMKG dalam keterangannya.

Pusat gempa kedua ini berada di darat, sekitar 23 kilometer barat daya Bula. Guncangan gempa dirasakan dengan skala MMI III di Werinama. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,21 Lintang Selatan (LS) dan 130,32 Bujur Timur (BT).

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap gempa bumi karena terletak di jalur pertemuan beberapa lempeng tektonik. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan, sebagaimana dijelaskan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BMKG mendefinisikan gempa bumi sebagai peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran, dan tsunami.

Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian nyawa dan materi. WHO mencatat bahwa secara global, gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama periode 1998-2017, dan lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode yang sama.

Meskipun tidak dapat dicegah, dampak gempa bumi dapat diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa. Langkah-langkah tersebut meliputi memahami prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta lembaga terkait lainnya mengenai perkembangan situasi gempa bumi. Kesiapsiagaan dan pemahaman yang baik mengenai tindakan yang tepat saat terjadi gempa bumi dapat membantu mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam ini.

Sumber: liputan6.com