Nasional 19 Jun 2025, 22:58

Gempa Hari Ini Kamis 19 Juni 2025, BMKG: Terjadi Lima Kali Menggetarkan Indonesia

Gempa Hari Ini Kamis 19 Juni 2025, BMKG: Terjadi Lima Kali Menggetarkan Indonesia Jakarta - Bumi Pertiwi kembali digetarkan gempa bumi pada hari ini, Kamis (19/6/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi,...

Gempa Hari Ini Kamis 19 Juni 2025, BMKG: Terjadi Lima Kali Menggetarkan Indonesia

Jakarta - Bumi Pertiwi kembali digetarkan gempa bumi pada hari ini, Kamis (19/6/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 20.15 WIB, telah terjadi lima kali gempa yang mengguncang berbagai wilayah di Indonesia.

Gempa pertama tercatat pada dini hari pukul 00:05:58 WIB di wilayah Pidie Jaya, Aceh. Menurut data BMKG yang dikutip dari laman resminya, gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 3,1 dengan kedalaman 5 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat 4,80 Lintang Utara (LU) dan 96,18 Bujur Timur (BT), atau sekitar 24 kilometer barat daya Pidie Jaya. Getaran gempa dirasakan dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II di Geumpang.

Selanjutnya, pada pukul 08:41:31 WIB, gempa kembali terjadi di Teluk Wondama, Papua Barat. Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 4,3 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat 2,75 Lintang Selatan (LS) dan 134,50 Bujur Timur (BT), dengan pusat gempa berada di darat sekitar 3 kilometer barat daya Teluk Wondama.

"Pusat gempa berada di darat 3 kilometer barat daya Teluk Wondama," demikian pernyataan BMKG dalam keterangan resminya. Getaran gempa ini dirasakan dengan skala MMI II-III di Wasior.

Gempa ketiga terjadi pada pukul 10:48:58 WIB di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Gempa ini berkekuatan magnitudo 4,2 dengan kedalaman 7 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat 2,88 Lintang Selatan (LS) dan 122,33 Bujur Timur (BT), dengan pusat gempa berada di laut sekitar 15 kilometer timur laut Lafeu, Morowali. Getaran gempa dirasakan dengan skala MMI II-III di Morowali.

Gempa keempat terjadi pada pukul 19:26:13 WIB di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 2,9 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat 8,35 Lintang Selatan (LS) dan 116,45 Bujur Timur (BT), dengan pusat gempa berada di darat sekitar 32 kilometer timur laut Lombok Utara. Getaran gempa dirasakan dengan skala MMI II di Lombok Timur.

Gempa kelima terjadi pada pukul 19:40:05 WIB di Seram Bagian Barat, Maluku. Gempa ini berkekuatan magnitudo 4,7 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat 3,45 Lintang Selatan (LS) dan 128,63 Bujur Timur (BT), dengan pusat gempa berada di laut sekitar 6 kilometer barat daya Amalatu, Seram Bagian Barat. Getaran gempa dirasakan dengan skala MMI II-III di Ambon, Saparua, dan Amahai.

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap gempa bumi karena terletak di jalur pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif. Kondisi ini menyebabkan sering terjadinya aktivitas seismik di berbagai wilayah.

Gempa bumi adalah bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian nyawa dan materi. World Health Organization (WHO) mencatat, secara global, gempa bumi telah menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun waktu 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode tersebut.

Meskipun gempa bumi tidak dapat dicegah, masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan dengan melakukan persiapan dan tindakan yang tepat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi.

Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Sementara itu, BMKG mendefinisikan gempa bumi sebagai peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

WHO menjelaskan bahwa gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran, dan tsunami.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak buruk akibat gempa bumi dapat diminimalkan.

Sumber: liputan6.com