Gempa Hari Ini di Indonesia Saat Akhir Pekan Minggu 29 Juni 2025, Terjadi Dua Kali
Gempa Guncang Indonesia di Akhir Pekan, Terjadi Dua Kali dalam Sehari Jakarta - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Indonesia pada akhir pekan ini, Minggu (29/6/2025). Badan Meteorologi, Klimatolog...
Gempa Guncang Indonesia di Akhir Pekan, Terjadi Dua Kali dalam Sehari
Jakarta - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Indonesia pada akhir pekan ini, Minggu (29/6/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 20.45 WIB, telah terjadi dua kali gempa bumi di berbagai wilayah.
Gempa pertama terjadi pada pukul 08:49:42 WIB di wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat. BMKG melaporkan kekuatan gempa mencapai magnitudo 2,7 dengan kedalaman 6 kilometer.
"Pusat gempa berada di darat, 14 kilometer timur laut Kota Cimahi," tulis BMKG dalam keterangan resminya.
Getaran gempa dirasakan dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Lembang. Episenter gempa terletak pada koordinat 6,76 Lintang Selatan (LS) dan 107,63 Bujur Timur (BT).
Gempa kedua terjadi pada pukul 17:29:01 WIB, mengguncang wilayah Enggano, Bengkulu. BMKG mencatat pusat gempa berada di laut, sekitar 33 kilometer timur laut Enggano.
Episenter gempa ini terletak pada koordinat 5,16 Lintang Selatan (LS) dan 102,51 Bujur Timur (BT). Gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,2 dengan kedalaman 12 kilometer.
Getaran gempa dirasakan dengan skala MMI III di Enggano.
Indonesia Rawan Gempa
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak dan dapat terjadi kapan saja dalam waktu singkat.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan.
BMKG mendefinisikan gempa bumi sebagai peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan berbagai dampak seperti goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran, dan tsunami.
Mitigasi Gempa Bumi
Meskipun tidak dapat dicegah, gempa bumi adalah bencana yang dapat dihadapi dengan meningkatkan kesiapsiagaan. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah dengan tanggap terhadap bencana ini.
Contoh tindakan tanggap gempa bumi adalah dengan mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika gempa terjadi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi:
- Sebelum gempa:
- Mengenali tanda-tanda peringatan gempa.
- Mempersiapkan tas siaga bencana berisi perlengkapan penting.
- Mengetahui lokasi titik kumpul dan jalur evakuasi.
- Saat gempa:
- Tetap tenang dan jangan panik.
- Berlindung di bawah meja atau tempat yang aman.
- Menjauhi jendela dan benda-benda yang dapat jatuh.
- Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan tinggi dan tiang listrik.
- Setelah gempa:
- Keluar dari bangunan jika aman.
- Memeriksa kondisi diri sendiri dan orang di sekitar.
- Mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
- Berhati-hati terhadap potensi gempa susulan.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
Sumber: liputan6.com