Gaya Hidup Digital Bukan Cuma Soal Estetik, Tapi Juga Peluang Selamatkan Bumi
Hari gini, siapa sih yang gak hidup bareng HP? Bangun tidur cek notifikasi. Mau jajan? Scan QRIS. Bayar tagihan? Klik aplikasi. Semua serba digital. Dan jujur aja, aku suka banget gaya hidup kayak gin...
Hari gini, siapa sih yang gak hidup bareng HP?
Bangun tidur cek notifikasi. Mau jajan? Scan QRIS. Bayar tagihan? Klik aplikasi. Semua serba digital. Dan jujur aja, aku suka banget gaya hidup kayak gini. Praktis, cepat, dan anti ribet.
Tapi makin ke sini, aku sadar: ternyata gaya hidup digital bukan cuma soal kecepatan atau efisiensi. Di balik layar HP yang sering kita anggap cuma alat hiburan, ada kesempatan besar buat ikut jaga lingkungan.
Iya, digital bisa jadi sahabat go green. Gak percaya? Sini aku kasih opiniku.
Transaksi Digital = Kurangi Sampah Kertas
Kamu pernah gak hitung, berapa banyak struk belanja, tiket cetakan, atau bukti transfer yang akhirnya numpuk jadi sampah?
Dengan gaya hidup digital, semua itu bisagone.
Sekarang semua bisa disimpan di aplikasi. Mau itu e-wallet kayak AstraPay, aplikasi belanja, atau layanan public semua udah paperless. Ini keren banget, karena setiap lembar kertas yang gak kita pakai = satu langkah selamatkan pohon.
Gaya hidup digital udah bikin kita sadar: hemat waktu itu penting, tapi hemat sumber daya alam juga gak kalah penting.
Gak Perlu Keluar Rumah, Emisi pun Berkurang
Dulu, mau bayar listrik harus jalan ke loket. Sekarang? Tinggal duduk sambil dengerin playlist galau, semua urusan beres dalam hitungan detik.
Kita gak perlu naik motor atau mobil buat urusan kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan dari kasur. Ini berarti lebih sedikit bahan bakar yang dipakai, dan lebih sedikit emisi gas buang yang merusak udara.
Gaya hidup digital bikin kita secara gak sadar mengurangi jejak karbon, yang jadi salah satu penyebab utama pemanasan global.
Belanja Lebih Sadar, Konsumsi Lebih Terkontrol
Kamu pernah gak ngalamin “lapar mata” pas belanja di minimarket? Ambil ini itu, padahal gak butuh. Terus pas sampai rumah, nyesel.
Kalau belanja digital, kita punya waktu buat mikir sebelum klik “checkout”. Aplikasi fintech seperti AstraPay bahkan bisa bantu catat pengeluaran, jadi kita bisa lihat dan bilang, “Oke, bulan ini kebanyakan jajan boba, deh.”
Jadi, gaya hidup digital juga ngajarin kita buat lebih sadar sama konsumsi kita sendiri. Lebih hemat, lebih bijak, dan otomatis lebih ramah lingkungan.
Go Green Itu Bukan Cuma Nanem Pohon
Banyak orang mikir, peduli lingkungan itu harus tanam pohon atau bersih-bersih pantai. Padahal, mulai dari gaya hidup digital aja udah bisa jadi bentuk aksi go green.
Mulai dari hal kecil: stop cetak kertas, kurangi perjalanan gak penting, atur keuangan biar gak boros beli barang gak perlu. Semua bisa kita lakukan dari HP yang ada di tangan kita tiap hari.
Digital lifestyle bukan musuh bumi. Bahkan, kalau kita paham cara pakainya, dia justru bisa jadi alat paling powerful buat bantu bumi bernapas lebih lega.
Digital Bisa Keren, Bisa Peduli
Sebagai Gen Z, kita lahir di era digital. Tapi itu bukan alasan buat cuek sama lingkungan. Justru kita punya kesempatan buat tunjukin bahwa teknologi dan kepedulian bisa jalan bareng.
Kita bisa jadi generasi yang gak cuma jago main game atau ngedit video, tapi juga generasi yang sadar kalau gaya hidup modern harus selaras dengan bumi yang lestari.
Jadi, yuk ubah mindset kita.
Digital bukan cuma buat gaya-gayaan.Digital itu alat.Dan alat terbaik itu yang dipakai buat kebaikan.
Mulai dari diri sendiri. Mulai dari cara kita transaksi. Mulai dari satu aplikasi. Karena dari klik kecil, bisa lahir perubahan besar.
Simak berita dan artikel lainnya diGoogle News
Ikuti yang terbaru diWhatsApp Channel Beritasatu
Dokter: Luka Terbuka Saat Banjir Harus Cepat Dibersihkan
Korban Banjir di Karawang Teriak! Belum Ada Bantuan Datang
Diplomat ADP Pernah Ikut Operasi Kemanusian dan Tangani Kasus TPPO
Hindari Tarif Trump, Indonesia Impor Energi hingga Gandum dari AS
Alasan Arema FC Tak Penuhi 11 Kuota Pemain Asing
Persiapan Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Jakarta
Banjir Awal Juli 2025
Lapangan Apung Bela Negara, Oase Baru Bagi Anak Pesisir Jakarta
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim Usai Diperiksa Kejagung
Sekolah Rakyat Upaya Memutus Rantai Kemiskinan
Pasang Surut Hubungan AS-China: Tarif, Ketegangan, dan Kedamaian Semu
FTA/CEPA di Tengah Konflik Global, Peluang atau Perangkap?
Sumber: beritasatu.com