Foto & Video 27 Jun 2025, 17:03

Foto: Suasana Pasar Tradisional di Jakarta Setelah Kenaikan Harga Cabai

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Kenaikan harga cabai yang melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir telah memengaruhi aktivitas jual beli di pasar-pasar tradisional di Jakarta. Pantauan di sejumlah...

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Kenaikan harga cabai yang melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir telah memengaruhi aktivitas jual beli di pasar-pasar tradisional di Jakarta. Pantauan di sejumlah pasar menunjukkan pedagang dan pembeli sama-sama mengeluhkan kondisi ini.

Kenaikan harga cabai ini menjadi perhatian utama, mengingat cabai merupakan salah satu komoditas penting dalam masakan Indonesia. Lonjakan harga yang signifikan tentu berdampak pada daya beli masyarakat dan keuntungan pedagang.

Keluhan Pedagang dan Pembeli

Para pedagang pasar tradisional di Jakarta mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai telah menyebabkan penurunan omzet penjualan mereka. "Biasanya, saya bisa menjual beberapa kilogram cabai setiap hari, tapi sekarang pembeli jadi lebih sedikit karena harganya mahal," ujar seorang pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Pembeli pun merasakan dampak yang sama. Ibu rumah tangga mengeluhkan bahwa mereka harus mengurangi jumlah cabai yang dibeli atau mencari alternatif lain untuk menggantikan rasa pedas. "Dulu, beli sekilo cabai itu biasa, sekarang setengah kilo saja sudah mikir-mikir," kata seorang ibu rumah tangga saat berbelanja di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga Cabai

Kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Cuaca Buruk: Curah hujan tinggi dan banjir di beberapa daerah penghasil cabai menyebabkan gagal panen dan penurunan pasokan.
  2. Gangguan Distribusi: Proses distribusi cabai dari petani ke pasar juga mengalami kendala akibat infrastruktur yang kurang memadai dan biaya transportasi yang tinggi.
  3. Spekulasi: Beberapa pihak diduga melakukan spekulasi dengan menimbun cabai untuk menaikkan harga.

Upaya Pemerintah

Pemerintah telah berupaya untuk menstabilkan harga cabai dengan melakukan beberapa langkah, di antaranya:

  1. Operasi Pasar: Pemerintah menggelar operasi pasar dengan menjual cabai dengan harga yang lebih terjangkau.
  2. Memperbaiki Distribusi: Pemerintah berupaya memperbaiki sistem distribusi cabai dari petani ke pasar agar lebih efisien.
  3. Mengawasi Praktik Spekulasi: Pemerintah melakukan pengawasan terhadap praktik spekulasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga cabai.

Dampak Lebih Luas

Kenaikan harga cabai tidak hanya berdampak pada pedagang dan pembeli di pasar tradisional, tetapi juga pada industri makanan dan restoran. Banyak pemilik usaha makanan harus menaikkan harga jual atau mengurangi penggunaan cabai dalam masakan mereka.

"Kami terpaksa menaikkan harga beberapa menu karena harga cabai sudah tidak masuk akal. Kami berharap pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini," ujar seorang pemilik warung makan di Jakarta.

Harapan ke Depan

Para pedagang dan pembeli berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi masalah kenaikan harga cabai ini. Mereka berharap agar pasokan cabai dapat kembali normal dan harga kembali stabil.

"Kami berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga cabai agar kami bisa berjualan dengan tenang dan pembeli juga tidak keberatan untuk membeli," kata seorang pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kenaikan harga cabai ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan. Pemerintah perlu terus berupaya untuk memperbaiki sistem pertanian dan distribusi agar masalah serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Sumber: foto.tempo.co