Foto & Video 17 Jun 2025, 03:03

Foto: Aksi Protes Kenaikan Harga BBM di Jakarta Berujung Ricuh (16 Juni 2025)

Jakarta - Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Istana Negara, Jakarta, pada Senin (16/06/2025). Aksi yang...

Jakarta - Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Istana Negara, Jakarta, pada Senin (16/06/2025). Aksi yang awalnya berlangsung damai ini berujung ricuh setelah terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.

Demonstrasi ini merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM, yang dinilai akan memberatkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan kecaman terhadap pemerintah dan tuntutan untuk membatalkan kebijakan tersebut.

"Kenaikan harga BBM ini sangat tidak adil. Rakyat kecil semakin susah," ujar salah seorang demonstran yang enggan disebutkan namanya.

Aksi dimulai sejak pagi hari dengan orasi-orasi dari para tokoh mahasiswa dan perwakilan elemen masyarakat. Mereka menyampaikan aspirasi dan kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

"Pemerintah seharusnya memikirkan dampak dari kebijakan ini. Jangan hanya memikirkan keuntungan semata," tegas seorang orator dari atas mobil komando.

Situasi mulai memanas ketika massa demonstran mencoba mendekati Istana Negara. Aparat keamanan yang berjaga kemudian menghalau massa dengan tembakan gas air mata dan water cannon. Bentrokan pun tak terhindarkan, dengan demonstran membalas lemparan batu dan benda tumpul lainnya.

Beberapa demonstran dan aparat keamanan dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut. Polisi juga mengamankan sejumlah demonstran yang dianggap sebagai provokator.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di depan Istana Negara masih tegang. Aparat keamanan terus berjaga-jaga untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari para demonstran.

Di tengah aksi demonstrasi yang memanas di Jakarta, berbagai peristiwa lain juga mewarnai pemberitaan nasional dan internasional.

Di bidang ekonomi, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka 5,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025. "Ekonom BSI: BI akan Tahan Suku Bunga di 5,5 Persen pada RDG Juni 2025," demikian bunyi salah satu berita.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan menggandeng media sebagai garda terdepan. "OJK Gandeng Media Jadi Garda Terdepan Literasi Keuangan," lapor salah satu media.

Di sektor transportasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan rute pendek untuk Kereta Cepat Whoosh dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp 75 ribu. "Ingin Naik Whoosh tapi Mahal? Kini Ada Rute Pendek, Cuma Rp 75 Ribu," tulis salah satu portal berita.

Dari dunia olahraga, Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U-23, antusias menyambut turnamen pertamanya. "Gerald Vanenburg Antusias Tatap Turnamen Pertamanya, Ini Daftar Pemain Timnas U-23 yang Dipanggilnya," demikian judul berita olahraga.

Di ranah internasional, ketegangan antara Iran dan Israel masih menjadi perhatian dunia. "Iran Hujani Israel dengan Rudal, Yerusalem Porak-poranda," lapor salah satu media. Sementara itu, Prancis menutup stan Israel yang memamerkan senjata pembunuh di Gaza. "Prancis Tutup Stan Israel yang Pamerkan Senjata Pembunuh di Gaza," tulis media lainnya.

Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jakarta menjadi potret dinamika sosial dan politik di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang kontroversial memicu reaksi keras dari masyarakat, yang berujung pada bentrokan dengan aparat keamanan. Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan aspirasi masyarakat dan mencari solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama.

Sumber: news.republika.co.id