Nasional 14 Jun 2025, 05:35

Fakta Hari Purbakala Nasional 14 Juni, Berawal dari Zaman Belanda

Fakta Hari Purbakala Nasional 14 Juni, Berawal dari Zaman Belanda KOMPAS.com - Setiap tanggal 14 Juni, Indonesia memperingati Hari Purbakala Nasional. Peringatan ini menandai momen penting dalam sejar...

Fakta Hari Purbakala Nasional 14 Juni, Berawal dari Zaman Belanda

KOMPAS.com - Setiap tanggal 14 Juni, Indonesia memperingati Hari Purbakala Nasional. Peringatan ini menandai momen penting dalam sejarah pelestarian dan penelitian arkeologi di Indonesia. Lantas, apa saja fakta menarik di balik peringatan Hari Purbakala Nasional ini?

Hari Purbakala Nasional diperingati setiap tanggal 14 Juni karena pada tanggal tersebut, tepatnya tahun 1913, Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan Oudheidkundige Dienst, sebuah lembaga yang juga dikenal sebagai Dinas Purbakala atau Jawatan Purbakala. Hingga tahun 2022, Indonesia telah merayakan Hari Purbakala yang ke-109.

Sebelum pembentukan Dinas Purbakala, telah ada lembaga sementara yang didirikan pada tahun 1901 bernama Commissie in Nederlandsche-India voor oudheidkundig op Java en Madoera. Lembaga ini bertugas untuk melestarikan peninggalan purbakala dan melakukan penelitian arkeologi.

Peran N.J. Krom dalam Dinas Purbakala

Pada awal pembentukannya, Dinas Purbakala dipimpin oleh seorang arkeolog asal Belanda bernama N.J. Krom. Ia lahir di Hertogenbosch, Belanda, pada 5 September 1883, dan menempuh pendidikan di Universitas Leiden dengan fokus pada filologi dan arkeologi.

Selama masa baktinya, N.J. Krom telah menerbitkan sejumlah karya penting, di antaranya:

  • Inleiding tot de Hindoe-Javaansche Kunst (1919 dan 1923)
  • Hindoe-Javaansche Geschiedenis (1926 dan 1931)
  • Oud-Javaansche oorkonden (bersama J.L.A. Brandes)
  • Barabudur: Archaeological Description

Karya-karya Krom memberikan kontribusi besar dalam pemahaman sejarah dan kebudayaan Hindu-Jawa di Indonesia.

Transformasi Lembaga Purbakala di Indonesia

Seiring berjalannya waktu, lembaga kepurbakalaan di Indonesia mengalami transformasi. Jika dulu nama lembaga purbakala masih menggunakan bahasa Belanda, kini telah berbeda.

Saat ini, tugas-tugas yang dahulu diemban oleh Commissie in Nederlandsche-India voor oudheidkundig op Java en Madoera dijalankan oleh dua lembaga di Indonesia, yaitu Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit PCBM) dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas).

Peran Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit PCBM) dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas)

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi di seluruh Indonesia memiliki peran penting dalam melakukan penelitian terkait arkeologi. Mereka juga bertugas untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat luas, sehingga penemuan-penemuan baru dapat menambah wawasan bagi kalangan arkeolog maupun masyarakat umum.

Sementara itu, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional merupakan lembaga kepurbakalaan Indonesia yang berperan dalam pembangunan mental dan spiritual bangsa, serta menyukseskan pembangunan di bidang kebudayaan.

Kesimpulan

Hari Purbakala Nasional bukan hanya sekadar peringatan seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan sejarah panjang pelestarian dan penelitian arkeologi di Indonesia. Dari lembaga-lembaga bentukan pemerintah kolonial hingga lembaga-lembaga modern yang ada saat ini, upaya untuk mengungkap dan melestarikan warisan budaya bangsa terus dilakukan.

Dengan adanya Hari Purbakala Nasional, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian cagar budaya semakin meningkat. Selain itu, diharapkan pula semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk berkontribusi dalam bidang arkeologi, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan bangsa.

Sumber: travel.kompas.com