Sosial & Budaya 14 Jul 2025, 13:56

Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri KebudayaanFadli Zonmengumumkan penetapan 17 Oktober sebagaiHari Kebudayaan Nasional(HKN), yang mana sama seperti tanggal ulang tahun Presiden Prabowo Subianto. Fadli Zon m...

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri KebudayaanFadli Zonmengumumkan penetapan 17 Oktober sebagaiHari Kebudayaan Nasional(HKN), yang mana sama seperti tanggal ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.

Fadli Zon mengatakan, penetapan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesadaran kolektif bangsa Indonesia tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.

"Tanggal 17 Oktober dipilih berdasarkan pertimbangan kebangsaan yang mendalam, merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo pada 17 Oktober 1951," ujar Fadli, kepada Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Fadli Zon memaparkan, PP tersebut menetapkan Lambang Negara Indonesia, yaituGaruda Pancasila, dengan semboyanBhinneka Tunggal Ikasebagai bagian integral dari identitas bangsa.

Baca juga:Prabowo Tiba di Paris, Bakal Jadi Tamu Kehormatan Bastille Day

"Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi filosofi hidup bangsa Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya, toleransi, dan persatuan dalam keberagaman," ujar dia.

"PP Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara merupakan tonggak sejarah penetapan Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol resmi Indonesia," sambung Fadli Zon.

Berikut tujuan penetapan Hari Kebudayaan Nasional:

  1. Penguatan Identitas Nasional – Lambang Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang ditetapkan pada 17 Oktober 1951 adalah simbol pemersatu bangsa. Penetapan HKN diharapkan dapat mengingatkan seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya menjaga identitas kebangsaan.

  2. Pelestarian Kebudayaan – Sebagai momentum untuk mendorong upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan.

  3. Pendidikan dan Kebanggaan Budaya – Mendorong generasi muda untuk memahami akar budaya Indonesia dan menjadikannya sumber inspirasi dalam menghadapi tantangan global.

Maka dari itu, Fadli melihat 17 Oktober sebagai momen penting dalam perjalanan Indonesia.

"17 Oktober adalah momen penting dalam perjalanan identitas negara kita. Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang masa depan kebudayaan Indonesia yang harus dirawat oleh seluruh anak bangsa," kata Fadli.

Fadli mengatakan, dengan ditetapkannya HKN, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman publik tentang nilai-nilai kebudayaan nasional.

Selain itu, memperkuat peran kebudayaan dalam memajukan peradaban bangsa, serta menjadikan kebudayaan sebagai landasan pembangunan karakter dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga:Momen Prabowo Bertemu Raja Belgia Philippe di Istana Laeken

Fadli Zon pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk komunitas budaya, akademisi, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama memaknai Hari Kebudayaan Nasional sebagai bagian dari upaya kolektif membangun Indonesia yang beradab dan berbudaya.

Sumber: nasional.kompas.com