Sosial & Budaya 18 Jul 2025, 02:00

Fadli Zon Klarifikasi Hari Kebudayaan, Bukan untuk Ulang Tahun Prabowo

Jakarta, Beritasatu.com- Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan latar belakang penetapan Hari Kebudayaan Nasional yang akan diperingati setiap 17 Oktober. Ia menegaskan pemilihan tanggal tersebut ta...

Jakarta, Beritasatu.com- Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan latar belakang penetapan Hari Kebudayaan Nasional yang akan diperingati setiap 17 Oktober. Ia menegaskan pemilihan tanggal tersebut tak ada kaitannya dengan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Fadli, usulan penetapan Hari Kebudayaan pertama kali muncul pada Januari 2025, tak lama setelah Kementerian Kebudayaan resmi dibentuk. Para seniman dan pegiat budaya menyampaikan aspirasi agar ada satu hari khusus untuk memperingati kebudayaan nasional.

“Mereka sangat antusias dengan hadirnya kementerian ini, maka muncul berbagai usulan tentang perlunya hari kebudayaan sebagai momentum,” kata Fadli kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Beberapa pihak sempat mengusulkan agar Hari Kebudayaan bertepatan dengan kelahiran Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan dan budaya nasional. Namun, setelah melalui kajian dan diskusi dengan komunitas budaya, akhirnya disepakati 17 Oktober sebagai tanggal yang tepat.

Alasan utama pemilihan tanggal tersebut adalah karena 17 Oktober merupakan hari lahirnya semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", yang menjadi simbol puncak persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.

“Bhinneka Tunggal Ika dianggap sebagai representasi tertinggi dari kebudayaan kita. Keberagaman budaya bangsa Indonesia terangkum dalam semboyan itu,” jelas Fadli.

Ia juga menepis anggapan pemilihan 17 Oktober berkaitan dengan ulang tahun Presiden Prabowo Subianto yang juga jatuh pada tanggal yang sama. “Enggakada (kaitan). Itu cuma kebetulan. Sama seperti ulang tahun saya juga bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.Enggakada hubungannya,” ujarnya sambil berseloroh.

Fadli menekankan Hari Kebudayaan adalah hasil aspirasi masyarakat dan bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya yang dimiliki Indonesia, bukan untuk kepentingan politik atau personal.

Simak berita dan artikel lainnya diGoogle News

Ikuti yang terbaru diWhatsApp Channel Beritasatu

Beras BUMD Jakarta Tak Premium? Pemprov Akhirnya Buka Suara

Riza Chalid Tak Ada di Singapura, Kejagung Lacak ke Negara Lain

Pernah Raup Miliaran, Kini Farel Prayoga Hidup Nyaris Tak Punya Uang

Kematian Diplomat Muda di Menteng, Wamensesneg: Percayakan ke Polisi

3 SD Negeri di Magetan Nol Siswa Baru, 1 Terancam Ditutup

Mitsubishi Meluncurkan Destinator Jelang GIASS 2025

Persiapan Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Jakarta

Banjir Awal Juli 2025

Lapangan Apung Bela Negara, Oase Baru Bagi Anak Pesisir Jakarta

Sekolah Rakyat Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

Pasang Surut Hubungan AS-China: Tarif, Ketegangan, dan Kedamaian Semu

FTA/CEPA di Tengah Konflik Global, Peluang atau Perangkap?

Sumber: beritasatu.com