Evaluasi Dampak Penggunaan Teknologi AI dalam Pendidikan: Studi Kasus di Jawa Timur
Tragedi Keracunan Massal di Sukabumi: Seorang Anak Meninggal Dunia, Puluhan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Sukabumi, Jawa Barat – Sebuah tragedi keracunan massal menimpa puluhan warga di Kabupaten Suk...
Tragedi Keracunan Massal di Sukabumi: Seorang Anak Meninggal Dunia, Puluhan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit
Sukabumi, Jawa Barat – Sebuah tragedi keracunan massal menimpa puluhan warga di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (10/6/2024). Seorang anak perempuan berusia 9 tahun, Nasyifa, asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sagaranten. Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus keracunan yang terjadi di Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir, memicu keprihatinan mendalam dari pemerintah daerah dan DPRD setempat.
Kronologi Kejadian dan Upaya Penanganan
Menurut Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, Nasyifa sempat dirujuk ke RSUD Sagaranten setelah diduga mengalami keracunan. "Informasinya warga Curugkembar, yang bersangkutan belum dilakukan observasi apakah karena penyakit penyerta atau apa. Masuknya karena perawatan keracunan, masuknya kemarin di RSUD Sagaranten," jelas Ridwan.
Namun, sayangnya, nyawa Nasyifa tidak tertolong. Plt Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dari RSUD Sagaranten terkait penyebab kematian Nasyifa. "Yang meninggal ini, sedang menunggu laporan kematiannya dari RS Sagaranten. Karena meninggal di rumah sakit," ujar Andi.
Andi menambahkan bahwa korban sempat mengalami kejang saat mendapatkan penanganan medis. Pihaknya masih mencari tahu riwayat kondisi korban sebelumnya, termasuk kemungkinan adanya penyakit penyerta. "Korban ini kejang, sementara yang lainnya (korban keracunan) tidak ada yang kondisi seperti itu. Makanya harus dicek benar nanti di laporan kematiannya dari rumah sakit," imbuhnya.
Pihak Dinas Kesehatan juga belum dapat memastikan apakah penyebab kematian Nasyifa murni karena keracunan atau faktor lain. Jenis bakteri yang mungkin menginfeksi korban, seperti Escherichia coli (E.Coli), juga masih dalam tahap penyelidikan. "Kami masih bingung soal penyebab, keracunan itu kalau memang E.Coli, waktunya 4 jam sebenarnya bisa tertolong, tapi kalau dia punya (riwayat) penyakit penyerta misal jantung atau gagal ginjal itu bisa cepat dari 4 jam tadi jadi satu jam," jelas Andi.
Puluhan Warga Lainnya Menjadi Korban
Selain Nasyifa, puluhan warga lainnya juga menjadi korban keracunan massal ini. Peristiwa ini terjadi di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Sukabumi, bahkan ada korban yang berasal dari wilayah Kabupaten Cianjur.
Reaksi Pemerintah Daerah dan DPRD
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menyatakan bahwa pihaknya sedang mencermati proses penanganan kasus keracunan ini dan melakukan penelitian di laboratorium. "Ini kita sedang cermati prosesnya, sedang diteliti di laboratorium. Kita akan evaluasi lagi," kata Marwan saat berada di Kecamatan Cisaat.
Marwan mengungkapkan bahwa wilayah yang sering mengalami keracunan adalah Bantargadung dan Warungkiara. Namun, kali ini kejadian meluas hingga Curugkembar dan Sagaranten. Pihaknya akan mengecek asal bahan makanan yang digunakan dalam acara hajatan di Sagaranten, yang diduga menjadi sumber keracunan.
Bupati juga mengimbau kepada seluruh warga untuk menjaga kebersihan dan menginstruksikan kepada seluruh Kepala Puskesmas untuk mengedukasi masyarakat.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, menyampaikan keprihatinannya atas meninggalnya Nasyifa dan kejadian keracunan massal ini. "Pertama prihatin atas meninggalnya anak, kelalaian terhadap makanan yang dirasa tidak higienis atau keracunan. Saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan komisi IV pun sudah diinstruksikan untuk mengkonfirmasi dan mengecek kira-kira sebetulnya seperti apa. Kita koordinasi juga dengan kepolisian," kata Yudha.
Yudha menambahkan bahwa pihaknya akan membahas lebih lanjut terkait deretan peristiwa keracunan massal dalam rapat kerja di gedung DPRD. "Saya kira perlu ada sebuah langkah dan upaya agar tidak terjadi lagi di Kabupaten Sukabumi," tutupnya.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Kejadian keracunan massal ini menjadi sorotan serius bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan DPRD setempat. Evaluasi menyeluruh terhadap standar kebersihan makanan dan minuman, terutama dalam acara-acara besar seperti hajatan, akan dilakukan. Selain itu, penguatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan memilih makanan yang higienis akan menjadi prioritas. Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab pasti keracunan ini dan mengambil tindakan hukum jika ditemukan adanya unsur kelalaian atau kesengajaan.
Sumber: news.detik.com