Editorial Tempo: Polemik RUU Keamanan Siber dan Implikasinya pada Kebebasan Berekspresi
Bali Jadi Tuan Rumah Forum Internasional Bahas Pengelolaan Ruang Laut Berkelanjutan NUSA DUA, BALI – Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bekerja sama dengan Intergovernmental...
Bali Jadi Tuan Rumah Forum Internasional Bahas Pengelolaan Ruang Laut Berkelanjutan
NUSA DUA, BALI – Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bekerja sama dengan Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (UNESCO-IOC) dan the Directorate General for Maritime Affairs and Fisheries of the European Commission (DG MARE), akan menggelar forum internasional "Marine Spatial Planning (MSP) Forum" ke-6 di Nusa Dua, Bali. Forum ini akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Oktober 2024 di Merusaka Hotel, Nusa Dua, Bali. Ini merupakan pertama kalinya MSP Forum diadakan di negara Asia, setelah sebelumnya selalu diselenggarakan di Benua Eropa.
Forum yang berfokus pada perencanaan ruang laut ini akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berbagi informasi mengenai pengalaman dalam merumuskan kebijakan serta strategi pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo, menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah forum internasional ini. "Kita patut berbangga bahwa Indonesia menjadi tempat pertama diselenggarakannya forum ini di luar Eropa. KKP mewakili Indonesia akan berbagi informasi dan pengalaman pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan dengan Ekonomi Biru," ujarnya dalam keterangan tertulis di Kantor Pusat KKP.
MSP Forum tahun ini akan diikuti oleh 115 peserta dari 51 negara yang terdiri dari berbagai unsur, mulai dari pemerintah, LSM, hingga pelaku usaha sektor swasta. Melalui pertemuan ini, para praktisi diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk penguatan perencanaan ruang laut yang terkait dengan tiga pilar tematik yang diusung pada tahun ini.
Tema yang diangkat sejalan dengan upaya yang dilakukan KKP dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah penerapan perencanaan tata ruang laut yang baik di Indonesia. Selain mengeluarkan regulasi, perencanaan tata ruang laut yang baik di Indonesia juga didukung dengan hadirnya neraca sumber daya laut.
"Pertemuan ini juga akan menjadi ajang berbagi informasi pengalaman terkait implementasi MSP di level global, seperti implementasi Ocean Big Data dan Ocean Accounting," tambah Victor.
Asisten Khusus Menteri bidang Tugas Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto, menjelaskan bahwa penataan tata ruang laut menjadi salah satu upaya KKP dalam pengelolaan ruang laut berkelanjutan sesuai dengan visi KKP yang dinakhodai Menteri Trenggono pada program Ekonomi Biru. Menurutnya, penataan ruang laut sangat penting dalam pengelolaan ruang laut serta sumber daya kelautan untuk menyelaraskan kesejahteraan tanpa melupakan aspek ekologi.
"Sesuai dengan visi Bapak Trenggono, implementasi program Ekonomi Biru di Indonesia berfungsi untuk menyelaraskan aspek ekonomi dan ekologi. Penataan ruang laut juga penting untuk menjaga harmonisasi dalam pemanfaatan ruang laut dan menghindari terjadinya tumpang tindih kepentingan," kata Doni.
Marine Spatial Planning (MSP) Forum merupakan forum internasional yang menjadi wadah berkumpulnya para praktisi dalam membahas pengelolaan ruang laut yang diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2018. Pelaksanaan MSP Forum sebelumnya dilaksanakan di Belgia, Prancis, Vigo, Latvia, dan Barcelona.
Dalam acara yang akan berlangsung hingga 11 Oktober ini, akan dibahas berbagai topik terkait perencanaan tata ruang laut, seperti integrasi lintas sektor dalam perencanaan tata ruang laut, mulai dari penerapan pendekatan berbasis ekosistem, hingga keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan tata ruang laut.
Dengan menjadi tuan rumah MSP Forum ke-6, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan dan berperan aktif dalam forum internasional untuk berbagi pengalaman serta mendapatkan masukan dari negara lain. Diharapkan, forum ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi pengelolaan ruang laut yang lebih baik di Indonesia dan dunia.
Sumber: tempo.co