Editorial Republika: Revitalisasi Sektor Pertanian: Kunci Ketahanan Pangan Nasional
Jakarta, 29 Juni 2025 - Editorial Republika hari ini menyoroti pentingnya revitalisasi sektor pertanian sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Peningkatan produktivitas pertanian...
Jakarta, 29 Juni 2025 - Editorial Republika hari ini menyoroti pentingnya revitalisasi sektor pertanian sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Peningkatan produktivitas pertanian melalui modernisasi dan peningkatan kesejahteraan petani menjadi agenda mendesak yang harus segera direalisasikan.
Dalam editorialnya, Republika menekankan bahwa sektor pertanian Indonesia menghadapi berbagai tantangan kompleks, mulai dari perubahan iklim, alih fungsi lahan, hingga rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Jika tantangan ini tidak segera diatasi, ketahanan pangan nasional akan terancam.
"Ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas dan kemajuan suatu bangsa," tulis editorial tersebut. "Tanpa ketahanan pangan yang kuat, kita akan rentan terhadap gejolak ekonomi dan sosial."
Editorial ini menggarisbawahi pentingnya investasi dalam teknologi pertanian modern. Penggunaan bibit unggul, mekanisasi pertanian, dan sistem irigasi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Selain itu, pelatihan dan pendampingan bagi petani juga menjadi krusial untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
"Modernisasi pertanian bukan hanya tentang penggunaan teknologi canggih, tetapi juga tentang perubahan pola pikir dan peningkatan kapasitas petani," lanjut editorial tersebut.
Selain modernisasi, peningkatan kesejahteraan petani juga menjadi fokus utama. Editorial ini menyoroti bahwa banyak petani di Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk harga jual hasil pertanian yang rendah, akses terbatas terhadap modal, dan kurangnya perlindungan terhadap fluktuasi pasar.
"Petani adalah pahlawan pangan kita. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera," tegas editorial tersebut.
Republika menyerukan kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mewujudkan revitalisasi sektor pertanian. Beberapa langkah konkret yang diusulkan antara lain:
- Peningkatan Anggaran Pertanian: Alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor pertanian, termasuk untuk penelitian dan pengembangan, infrastruktur, dan subsidi bagi petani.
- Kemudahan Akses Kredit: Penyediaan kredit dengan bunga rendah dan persyaratan yang mudah bagi petani.
- Stabilisasi Harga: Pemerintah perlu hadir untuk menstabilkan harga jual hasil pertanian agar petani tidak merugi.
- Perlindungan Lahan Pertanian: Pembatasan alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian.
- Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan: Program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan bagi petani.
Editorial ini juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian. Generasi muda perlu didorong untuk tertarik dan terlibat dalam dunia pertanian. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memberikan beasiswa, pelatihan kewirausahaan, dan menciptakan citra pertanian yang modern dan menjanjikan.
"Kita perlu menumbuhkan minat generasi muda terhadap pertanian. Pertanian adalah masa depan bangsa," tulis editorial tersebut.
Selain itu, editorial ini juga menyinggung mengenai pentingnya pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) melalui hilirisasi nikel. Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) mendorong pengembangan ekosistem ini, yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian dan industri nasional.
Menutup editorialnya, Republika mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya revitalisasi sektor pertanian. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerja keras dan sinergi dari semua pihak, Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Mari kita jadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian nasional dan sumber kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas editorial tersebut.
Sumber: news.republika.co.id