Opini & Editorial 13 Jul 2025, 23:02

Editorial Republika: Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digital

Republika.co.id, Jakarta - Di tengah derasnya arus digitalisasi yang mengubah lanskap kehidupan, Republika menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Editorial terbaru Republika men...

Republika.co.id, Jakarta - Di tengah derasnya arus digitalisasi yang mengubah lanskap kehidupan, Republika menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Editorial terbaru Republika menyoroti bahwa keluarga dan sekolah memegang peranan krusial dalam menanamkan nilai-nilai luhur agar generasi penerus bangsa tidak kehilangan identitas dan arah di era disrupsi teknologi.

Era digital menawarkan kemudahan akses informasi dan membuka peluang tanpa batas. Namun, di sisi lain, juga menghadirkan tantangan serius terhadap pembentukan karakter. Nilai-nilai tradisional, etika, dan moralitas rentan tergerus oleh budaya asing yang masuk tanpa filter melalui internet. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi benteng utama untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif digitalisasi.

"Pendidikan karakter bukan hanya sekadar mengajarkan sopan santun atau tata krama," tulis Republika dalam editorialnya. "Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah upaya sistematis untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi."

Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki tanggung jawab pertama dan utama dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak. Orang tua harus menjadi teladan yang baik, memberikan perhatian, kasih sayang, serta menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan budaya sejak dini.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Kurikulum pendidikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya fokus pada pengembangan kemampuan kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Guru harus menjadi sosok inspiratif yang mampu menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, toleransi, dan cinta tanah air.

Republika juga menyoroti pentingnya integrasi pendidikan karakter dalam setiap aspek kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan karakter tidak boleh hanya menjadi program seremonial atau kegiatan ekstrakurikuler semata.

"Pendidikan karakter harus menjadi ruh dari setiap kegiatan pembelajaran dan interaksi sosial," tegas Republika. "Dengan demikian, nilai-nilai karakter akanInternalisasi secara alami dan menjadi bagian dari kepribadian generasi muda."

Selain itu, Republika mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan pendidikan karakter yang berkualitas. Pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media massa harus bahu-membahu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter generasi muda.

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan karakter, menyediakan anggaran yang memadai, serta meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan. Lembaga pendidikan harus berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan contoh dan teladan yang baik bagi generasi muda. Media massa juga memiliki tanggung jawab untuk menyajikan konten yang mendidik, inspiratif, dan mempromosikan nilai-nilai karakter positif.

Di era digital ini, tantangan terhadap pendidikan karakter semakin kompleks. Namun, dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, Republika meyakini bahwa generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter kuat, cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Generasi yang mampu memanfaatkan teknologi digital secara positif dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

"Pendidikan karakter adalah investasi masa depan bangsa," pungkas Republika. "Dengan pendidikan karakter yang kuat, kita dapat menyiapkan generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat."

Sumber: news.republika.co.id