Editorial Republika: Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Menuju Daya Saing Global
Editorial Republika: Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Menuju Daya Saing Global JAKARTA - Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Indonesia perlu berinvestasi secara serius pada peningkat...
Editorial Republika: Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Menuju Daya Saing Global
JAKARTA - Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Indonesia perlu berinvestasi secara serius pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Hal ini menjadi sorotan utama dalam editorial Republika yang terbit pada Jumat, 4 Juli 2025. Pendidikan vokasi dinilai sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing bangsa di pasar internasional.
Editorial tersebut menekankan bahwa investasi pada sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja terampil dan kompeten. Tenaga kerja ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi baru.
"Peningkatan kualitas pendidikan vokasi bukan hanya tentang kurikulum yang relevan, tetapi juga tentang fasilitas yang memadai, tenaga pengajar yang kompeten, dan kemitraan yang erat dengan industri," tulis editorial tersebut.
Republika juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Dukungan ini dapat berupa pemberian beasiswa, peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan, dan penyediaan pelatihan bagi tenaga pengajar.
Selain itu, editorial tersebut juga menyoroti perlunya mengubah stigma negatif terhadap pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi seringkali dianggap sebagai pilihan kedua setelah pendidikan akademis. Padahal, pendidikan vokasi memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang spesifik.
"Kita perlu mengubah pola pikir bahwa pendidikan vokasi adalah pilihan kelas dua. Pendidikan vokasi adalah investasi masa depan yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan dan kemandirian ekonomi," tegas editorial tersebut.
Berita Terkait Lainnya:
Selain isu utama mengenai pendidikan vokasi, sejumlah berita lain juga menghiasi media massa pada hari yang sama:
- Lingkungan Hidup: Menteri Lingkungan Hidup menyatakan bahwa populasi Pesut Mahakam yang tersisa 62 ekor merupakan krisis ekologi.
- Infrastruktur: Pemerintah kembali memperluas trotoar di belakang Mal Grand Indonesia.
- Hukum: Tom Lembong dituntut 7 tahun penjara dalam kasus korupsi impor gula.
- Ekonomi Syariah: Dana Kelolaan DPLK Syariah Bank Muamalat Tembus Rp1,76 Triliun.
- Energi: Indonesia Pangkas Impor LPG dari Timur Tengah, Fokus Tambah Pasokan dari AS.
- Olahraga: Erick Thohir berharap Piala Presiden jadi event membanggakan.
Peningkatan Kinerja Dosen UBSI Pontianak Didorong Hibah DIKTI
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak mendapatkan hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) tahun 2025. Hibah ini diharapkan menjadi katalis untuk meningkatkan kinerja dosen di kampus tersebut.
Target Pemerintah: 53 Juta Siswa Ikuti Cek Kesehatan Gratis
Pemerintah menargetkan 53 juta siswa dapat mengikuti cek kesehatan gratis. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia.
BI Targetkan Kartu Nusuk Jamaah Haji Terintegrasi QRIS
Bank Indonesia (BI) menargetkan kartu Nusuk bagi jamaah haji dapat terintegrasi dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan uang elektronik. Integrasi ini diharapkan dapat memudahkan transaksi keuangan bagi jamaah haji selama berada di Tanah Suci.
Kesimpulan
Peningkatan kualitas pendidikan vokasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Investasi pada SDM, dukungan pemerintah, dan perubahan stigma negatif terhadap pendidikan vokasi menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan tenaga kerja yang terampil dan kompeten, Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain dan mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Sumber: news.republika.co.id