Editorial Republika: Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim
Editorial Republika: Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim JAKARTA – Di tengah ancaman perubahan iklim dan meningkatnya populasi dunia, ketahanan pangan menjadi isu krusial yang membutuhkan perha...
Editorial Republika: Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim
JAKARTA – Di tengah ancaman perubahan iklim dan meningkatnya populasi dunia, ketahanan pangan menjadi isu krusial yang membutuhkan perhatian serius. Republika, Senin (30/6/2025), menekankan pentingnya investasi dan inovasi dalam sektor pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Perubahan iklim yang ekstrem telah menyebabkan gangguan pada pola tanam, gagal panen, dan peningkatan hama penyakit tanaman. Kondisi ini diperparah dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, sehingga kebutuhan pangan semakin besar. Jika tidak ada langkah antisipasi yang tepat, Indonesia berpotensi menghadapi krisis pangan di masa depan.
Untuk mengatasi tantangan ini, investasi dalam teknologi pertanian menjadi kunci utama. Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, penggunaan pupuk yang efisien, serta penerapan sistem irigasi yang modern adalah beberapa contoh inovasi yang perlu didukung. Selain itu, diversifikasi pangan juga perlu digalakkan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman saja.
Pemerintah memiliki peran sentral dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi sektor pertanian. Insentif fiskal, kemudahan akses permodalan, serta dukungan riset dan pengembangan adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menarik minat investor. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, pelabuhan, dan jaringan irigasi, untuk mendukung distribusi hasil pertanian.
Selain investasi dan inovasi, peran petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan juga tidak boleh dilupakan. Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani agar mereka mampu menerapkan teknologi pertanian modern dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, perlindungan terhadap petani dari fluktuasi harga dan praktik perdagangan yang tidak adil juga perlu diperhatikan.
Beberapa berita terkait sektor pertanian dan pangan yang muncul dalam beberapa hari terakhir menunjukkan beragam upaya dan tantangan yang dihadapi:
- Varietas Padi 'Spesial' yang Dikembangkan Kodam Bukit Barisan: Inisiatif ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan produktivitas padi melalui pengembangan varietas unggul.
- Pedagang Eceran: Soal Harga Beras Itu Urusan Bandar: Pernyataan ini mengindikasikan adanya masalah dalam rantai distribusi beras yang perlu diatasi untuk menjaga stabilitas harga.
- YIS Gelar Pelatihan, Sandiaga: Ibu agar Mandiri Secara Ekonomi: Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi, termasuk dalam sektor pertanian.
Selain itu, isu terkait lingkungan dan keberlanjutan juga perlu menjadi perhatian dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Praktik ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam industri pertambangan nikel, misalnya, dinilai belum memadai. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi, termasuk dalam sektor pertanian.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPKP) mengklaim bahwa kemunculan lumba-lumba di Kepulauan Seribu adalah bukti bahwa laut Jakarta semakin sehat. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk mendukung sektor perikanan sebagai salah satu sumber pangan.
Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, petani, dan masyarakat sipil sangat dibutuhkan. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat menjaga ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan pangan, tetapi juga tentang aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan. Oleh karena itu, solusi yang komprehensif dan terintegrasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Investasi dalam pertanian, inovasi teknologi, pemberdayaan petani, perlindungan lingkungan, dan kerja sama lintas sektor adalah kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Sumber: news.republika.co.id