Opini & Editorial 28 Jun 2025, 14:03

Editorial: Reformasi Sistem Pendidikan Tinggi: Urgensi dan Tantangan di Era Digital

Hari Kesadaran Albinisme Internasional: Meningkatkan Kesadaran dan Mengatasi Diskriminasi Setiap tanggal 13 Juni, dunia memperingati Hari Kesadaran Albinisme Internasional. Peringatan ini bertujuan un...

Hari Kesadaran Albinisme Internasional: Meningkatkan Kesadaran dan Mengatasi Diskriminasi

Setiap tanggal 13 Juni, dunia memperingati Hari Kesadaran Albinisme Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan kesadaran tentang albinisme, sebuah kondisi genetik langka, serta mengatasi diskriminasi dan stigma yang sering dihadapi oleh penderita albinisme.

Apa Itu Albinisme?

Albinisme adalah kelainan genetik yang diturunkan sejak lahir, bersifat tidak menular, dan memengaruhi produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang etnis atau jenis kelamin. Kurangnya melanin membuat penderita albinisme sangat rentan terhadap sinar matahari dan cahaya terang, yang sering kali menyebabkan gangguan penglihatan dan meningkatkan risiko kanker kulit.

"Hampir semua jenis albinisme diturunkan oleh gen kedua orang tua," demikian pernyataan dari laman PBB, yang menyoroti bahwa pemahaman tentang genetika albinisme sangat penting untuk mengurangi stigma dan memberikan dukungan yang tepat kepada keluarga.

Sejarah Peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional

Peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional bermula dari resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 2013. Resolusi A/HRC/RES/23/13 menyerukan pencegahan serangan dan diskriminasi terhadap penderita albinisme. Sebagai tindak lanjut, dibentuklah mandat Pakar Independen mengenai hak asasi manusia penyandang albinisme.

Pada 18 Desember 2014, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan tanggal 13 Juni sebagai Hari Kesadaran Albinisme Internasional. Langkah ini menegaskan komitmen global untuk advokasi albinisme. Organisasi Nasional untuk Albinisme dan Hipopigmentasi (NOAH) bersama komunitas albinisme di seluruh dunia mendorong perayaan dan promosi kesadaran ini setiap tahunnya.

Prevalensi dan Tantangan Global

Jumlah penderita albinisme bervariasi di setiap negara. Di Amerika Utara dan Eropa, diperkirakan 1 dari 17.000 hingga 20.000 orang menderita albinisme. Namun, kondisi ini jauh lebih umum di Afrika Sub-Sahara, terutama di Tanzania, dengan angka 1 dari 1.400 orang. Di Zimbabwe dan beberapa kelompok etnis di Afrika Selatan, prevalensi bahkan mencapai 1 dari 1.000 orang.

Penderita albinisme sering kali menghadapi diskriminasi, stigma sosial, dan berbagai tantangan kesehatan akibat kurangnya perlindungan terhadap sinar matahari. Di beberapa wilayah, mereka bahkan menjadi target kekerasan dan pembunuhan karena mitos dan kepercayaan yang salah.

Tema Hari Kesadaran Albinisme Internasional 2024

Pada tahun 2024, Hari Kesadaran Albinisme Internasional mengusung tema "10 Years of IAAD: A Decade of Collective Progress" atau "10 tahun IAAD: Satu dekade kemajuan kolektif". Tema ini mengajak partisipasi masyarakat internasional untuk meningkatkan kesadaran tentang hak asasi kelompok albinisme.

Poin-poin pembahasan dalam tema ini meliputi:

  • Peningkatan kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang albinisme dan menghilangkan mitos yang salah.
  • Perlindungan hak asasi: Memastikan penderita albinisme memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan keadilan.
  • Pemberdayaan: Memberikan dukungan dan kesempatan bagi penderita albinisme untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat.
  • Kerja sama global: Memperkuat kerja sama antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas internasional untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan

Hari Kesadaran Albinisme Internasional adalah momen penting untuk merayakan keberagaman, meningkatkan kesadaran, dan mengatasi diskriminasi terhadap penderita albinisme. Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan penderita albinisme dapat hidup dengan martabat, aman, dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih impian mereka.

Peringatan ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Mari kita terus mendukung dan memperjuangkan hak-hak penderita albinisme, memastikan bahwa mereka tidak lagi menjadi korban diskriminasi dan stigma, tetapi menjadi bagian integral dari masyarakat yang inklusif dan adil.

Sumber: news.detik.com