Opini & Editorial 27 Jun 2025, 17:02

Editorial: Krisis Air Bersih di Jakarta: Saatnya Tindakan Konkret, Bukan Retorika

Menaklukkan Pulau Padar: Pengalaman Mendaki dan "Healing" di Tengah Keindahan NTT Labuan Bajo, NTT - Pulau Padar, bagian dari Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), menawarkan p...

Menaklukkan Pulau Padar: Pengalaman Mendaki dan "Healing" di Tengah Keindahan NTT

Labuan Bajo, NTT - Pulau Padar, bagian dari Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan. Seorang traveler dari Jakarta baru-baru ini berbagi pengalamannya mendaki pulau ikonik ini, mengungkapkan keindahan alam yang memukau dan ketenangan yang ditawarkan sebagai tempat "healing".

Perjalanan menuju Pulau Padar dimulai dengan speedboat dari Labuan Bajo, memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam. Sesampainya di sana, tantangan pendakian dimulai. Dengan ketinggian sekitar 238 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan 817 anak tangga, Pulau Padar menguji stamina para pendaki.

"Awalnya dari kejauhan, Pulau Padar ini terlihat seperti pulau kecil dan mungkin di pikiran pengunjung baru seperti saya akan berkata 'Ah, ini sih mudah untuk mencapai ke puncaknya'," ujarnya, menggambarkan kesan pertamanya. "Namun sesampainya di sana, baru menyadari bahwa pulau ini sebenarnya cukup tinggi."

Meskipun melelahkan, pendakian ini sepadan dengan pemandangan yang disuguhkan. Panorama laut biru yang luas, pasir putih yang membentang di pantai, serta vegetasi yang memanjakan mata, menciptakan harmoni alam yang memukau.

"Saat mendaki, saya melihat pemandangan yang luar biasa di sekitar pulau. Panorama laut biru yang luas, pasir putih yang membentang di pantai, serta vegetasi hijau, kuning ilalang dan rumput yang menyegarkan mata, serasi betul dengan langit biru seluas-luasnya," ungkapnya.

Dari ketinggian, lanskap ikonik Pulau Padar dengan tiga teluknya yang indah dapat dinikmati. Warna air laut yang berbeda-beda di setiap teluk menambah keunikan panorama tersebut, menjadikannya salah satu pemandangan terbaik di dunia.

Sayangnya, ia tidak dapat mencapai puncak karena keterbatasan fisik. Namun, pemandangan yang didapat dari pos 5 sudah cukup untuk membayar rasa lelahnya.

Salah satu anggota rombongan, Dinda Rachmawati, menyarankan agar perjalanan dimulai lebih pagi untuk menghindari panasnya cuaca dan ramainya pengunjung. "Karena rombongan kami sampainya terlalu siang, jadi cuacanya terlalu panas. Walaupun terik, capek, semuanya terbayar lunas pas lihat pemandangan indah dari pos 5 Pulau Padar. Cantik banget," katanya. "Jadi, sebaiknya kalau mau ke Pulau Padar mulainya pagi-pagi. Itu juga agar pengunjung belum terlalu ramai."

Lebih dari sekadar pemandangan, Pulau Padar juga menawarkan pengalaman berinteraksi dengan satwa liar, seperti rusa dan kalong, serta flora dan fauna khas tropis. Setelah menikmati keindahan dari atas, wisatawan dapat bersantai di pantai yang bersih dan tenang.

Pulau Padar menawarkan lebih dari sekadar liburan; ini adalah perjalanan spiritual yang memberikan ketenangan dan kedamaian. Keindahan alamnya yang masih alami dan suasana yang tenang menjadikannya tempat yang ideal untuk melepaskan stres dan menikmati ketenangan.

Untuk mengunjungi Pulau Padar, wisatawan domestik dikenakan biaya tiket masuk Rp 5.000 di hari kerja dan Rp 7.500 di akhir pekan dan hari libur. Selain itu, terdapat biaya sewa speedboat atau kapal motor sekitar Rp 100.000 - Rp 200.000 per hari. Namun, biasanya tiket masuk sudah termasuk dalam paket wisata yang ditawarkan oleh agen perjalanan, yang meliputi sewa kapal, makanan, dan minuman.

Pulau Padar adalah permata tersembunyi di Indonesia yang siap mempesona siapa saja yang berkunjung. Bagi mereka yang mencari destinasi untuk "healing" dan merasakan keajaiban alam yang sesungguhnya, Pulau Padar adalah pilihan yang tepat. Keindahan alamnya yang masih alami dan pengalaman mendaki yang menantang akan memberikan kenangan tak terlupakan.

Sumber: news.detik.com