Opini & Editorial 10 Jun 2025, 03:25

Editorial: Kebijakan Energi Terbarukan - Antara Target Ambisius dan Implementasi yang Lambat

Xi'an Lockdown: 13 Juta Warga Tiongkok Dikarantina Akibat Lonjakan Kasus COVID-19 Xi'an, Tiongkok – Pemerintah Kota Xi'an memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) terhadap 13 juta penduduknya mulai...

Xi'an Lockdown: 13 Juta Warga Tiongkok Dikarantina Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Xi'an, Tiongkok – Pemerintah Kota Xi'an memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) terhadap 13 juta penduduknya mulai Kamis (23/12) tengah malam, menyusul lonjakan kasus COVID-19 di kota tersebut. Langkah drastis ini diambil setelah Xi'an melaporkan 52 kasus baru pada hari Rabu (22/12), sehingga total kasus COVID-19 di kota itu mencapai 143 kasus.

Keputusan ini mencerminkan komitmen Tiongkok terhadap strategi "nol-COVID" yang ketat, meskipun di tengah tekanan global untuk hidup berdampingan dengan virus tersebut. Lockdown Xi'an menjadi salah satu yang terbesar sejak awal pandemi.

Pembatasan Ketat Diberlakukan

Pemerintah kota Xi'an mengimbau seluruh penduduk untuk tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Pembatasan ketat diberlakukan untuk membatasi pergerakan dan interaksi sosial.

"Hanya satu orang yang diperbolehkan keluar rumah dua hari sekali untuk membeli kebutuhan," demikian pernyataan resmi Pemkot Xi'an, seperti dikutip AFP.

Selain itu, penduduk juga dilarang meninggalkan kota kecuali dalam keadaan mendesak. Bagi mereka yang harus pergi, mereka wajib memberikan bukti keadaan khusus dan mengajukan permohonan persetujuan kepada pihak berwenang.

Peningkatan Pengawasan dan Pembatasan Transportasi

Untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan lockdown, pemerintah mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit di jalan raya yang mengarah keluar Kota Xi'an. Peningkatan pengawasan ini bertujuan untuk memantau dan mengendalikan pergerakan orang keluar masuk kota.

Mobilitas transportasi publik juga dibatasi secara signifikan. Stasiun bus jarak jauh ditutup, dan kapasitas penumpang bus serta kereta api dalam kota dikurangi untuk mengurangi risiko penularan virus.

Dampak pada Sektor Pendidikan dan Bisnis

Sektor pendidikan juga terkena dampak lockdown. Sekolah-sekolah di Xi'an telah ditutup untuk mencegah penyebaran virus di kalangan siswa dan staf pengajar.

Selain itu, pemerintah kota menutup seluruh bisnis non-esensial dan fasilitas publik, kecuali supermarket, toko serba ada, dan institusi medis. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi interaksi sosial dan meminimalkan risiko penularan di tempat-tempat umum.

Imbauan untuk Bekerja dari Rumah

Sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju penularan virus, Pemkot Xi'an mengimbau para pekerja untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah orang yang bepergian dan berinteraksi di tempat kerja.

Perintah ini dikeluarkan setelah Xi'an melakukan tes COVID-19 massal terhadap 13 juta penduduknya. Upaya ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kasus-kasus positif dengan cepat, sehingga mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Strategi Nol-COVID Tiongkok

Perkembangan COVID-19 di Tiongkok relatif lambat dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia. Hal ini disebabkan oleh penerapan peraturan ketat dan strategi "nol-COVID" yang agresif.

Selain Xi'an, kota Dongxing juga langsung mengisolasi penduduknya mulai Selasa (21/12), setelah menemukan satu kasus COVID-19. Respons cepat ini mencerminkan pendekatan proaktif Tiongkok dalam mengendalikan penyebaran virus.

Sejauh ini, total kasus COVID-19 di Tiongkok mencapai 100 ribu dengan angka kematian 4.636 jiwa. Meskipun angka ini relatif rendah dibandingkan dengan negara lain, pemerintah Tiongkok tetap waspada dan terus menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah gelombang infeksi baru.

Lockdown di Xi'an menunjukkan tekad Tiongkok untuk mempertahankan strategi nol-COVID, meskipun dengan biaya ekonomi dan sosial yang signifikan. Kebijakan ini terus menjadi bahan perdebatan, dengan beberapa pihak mempertanyakan keberlanjutannya dalam jangka panjang.

Sumber: cnnindonesia.com