Editorial: Infrastruktur Transportasi Publik - Investasi Jangka Panjang untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Editorial: Infrastruktur Transportasi Publik - Investasi Jangka Panjang untuk Peningkatan Kualitas Hidup Jakarta, 11 Juni 2025 – Peningkatan kualitas hidup masyarakat perkotaan menjadi sorotan utama d...
Editorial: Infrastruktur Transportasi Publik - Investasi Jangka Panjang untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Jakarta, 11 Juni 2025 – Peningkatan kualitas hidup masyarakat perkotaan menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir, dengan infrastruktur transportasi publik yang memadai menjadi salah satu kunci utama. Investasi berkelanjutan dalam sektor ini dianggap krusial untuk mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, mulai dari kemacetan, polusi udara, hingga ketimpangan sosial.
Urgensi Pembangunan Transportasi Publik Terintegrasi
Kualitas udara di wilayah Jabodetabek yang terus memburuk, dengan Tangerang mencatat kondisi terburuk, menjadi pengingat akan pentingnya mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Pembangunan transportasi publik yang terintegrasi, seperti yang diterapkan pada proyek TransJabodetabek Blok M-Bogor yang mengalami lonjakan penumpang, menjadi solusi nyata.
“Transportasi publik yang nyaman dan terjangkau dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi, yang pada gilirannya akan mengurangi emisi gas buang dan meningkatkan kualitas udara,” ujar pengamat transportasi, Bambang Susantono, dalam sebuah diskusi publik.
Fokus pada Kebutuhan Publik
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan infrastruktur. Salah satu proyek yang menjadi perhatian adalah Giant Sea Wall, yang diharapkan dapat mengatasi masalah banjir rob dan abrasi di wilayah pesisir utara Jawa.
Namun, pembangunan infrastruktur harus selalu berorientasi pada kebutuhan publik. Kasus pencabutan izin pertambangan di Raja Ampat oleh pemerintah menjadi contoh bahwa keberpihakan pada lingkungan dan hak masyarakat harus menjadi prioritas utama.
"Wakil Menteri HAM telah menyebutkan bahwa tambang di Raja Ampat mencederai hak atas lingkungan sehat. Ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh mengorbankan hak-hak dasar masyarakat," tegas aktivis lingkungan, Nia Kurniawati.
Tantangan dan Solusi
Investasi dalam infrastruktur transportasi publik bukan tanpa tantangan. Selain masalah pendanaan, pemerintah juga harus menghadapi masalah pembebasan lahan, koordinasi antar instansi, dan resistensi dari kelompok-kelompok kepentingan tertentu.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah perlu melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pembangunan juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Ekonomi Syariah dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan ekonomi syariah juga dapat berperan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Transaksi QRIS di Muamalat DIN yang menembus 1,2 juta transaksi, tumbuh 48 persen, menunjukkan potensi besar keuangan syariah dalam mendukung sektor riil.
"Ekonomi syariah menawarkan alternatif pembiayaan yang lebih adil dan berkelanjutan, dengan prinsip-prinsip seperti larangan riba dan investasi pada sektor-sektor yang halal dan bermanfaat bagi masyarakat," jelas ahli ekonomi syariah, Irfan Beik.
Kesimpulan
Investasi dalam infrastruktur transportasi publik adalah investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang transparan, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Indonesia dapat mewujudkan sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Hal ini bukan hanya akan meningkatkan mobilitas dan produktivitas, tetapi juga akan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera.
Sumber: republika.co.id